Pematangsiantar, Metroasia.co – Peredaran Narkoba jenis sabu – sabu dikota pematangsiantar terkesan ada pembiaran dan semakin mengkhawatirkan.
Peredaran Narkoba tersebut bermarkas di beberapa titik lokasi, yakni, jalan medan Gg. Bajigur, kelurahan nagapitu, kecamatan Siantar Martoba. Kemudian, dijalan cokroaminoto Gg. Kinantan, kelurahan baru, kecamatan siantar Utara, kota pematangsiantar, Sumatera utara.
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber yang tidak bersedia namanya disebut dalam pemberitaan, demi menjaga keamanan dan kenyamanan diri dan keluarga mengatakan, bahwa dalang dari peredaran Narkoba dikota pematangsiantar diduga kelompok Geng UH.
“Kelompok UH dan Kawan kawannya inilah diduga dalang dari peredaran Narkoba dikota pematangsiantar. Karena, kelompoknya ini tidak pernah tersentuh oleh polres pematangsiantar. Sehingga mereka dengan leluasa menjual narkoba dikota pematangsiantar,” sebut sumber seraya memastikan namanya tidak dipublikasikan, Selasa(18/10).
Lebih lanjut, Ia mengatakan, UH dan kelompoknya bebas menjual Sabu sabu karena terkesan ada pembiaran dari pihak kepolisian setempat(Polres pematangsiantar- Red).
” Karena Ada pembiaran ini, makanya mereka bebas dan tidak takut jual narkoba, Kalau tak dibiarkan mana mungkin berani,” katanya.
“Wajar masyarakat menduga bahwa polisi dan BNN ada menerima uang dari kelompok bandar narkoba itu. Kalau tak ada, mana mungkin tak bisa ditangkap, polisi kita hebat – hebat dan diakui dunia. Secara logika aja ya, baru baru ini polres siantar itu berhasil menangkap warga medan yang mengantongi sabu. loh ini yang sudah lama dan hampir setiap hari ada diberitakan media kok tak bisa ditangkap, Ada Apa?”.
“Kalau mau jujur, tangkap itu semua UH, Wnd,Dhln, Llk dan kelompoknya yang lain, jangan cuma pemake aja yang ditangkapi, sementara bandarnya dibiarkan. Ini kita baca berita penangkapan, hanya pengguna yang ditangkap. Dan tidak pernah pula ada hasil pengembangan dari pengguna yang ditangkap itu. Seolah kerjanya yang penting ada laporan biar tampak kerja,” tuturnya kesal.
Warga berharap, agar kapolda sumut maupun kapolri agar mengevaluasi kinerja jajarannya. Terlebih kepercayan publik kepada polisi saat ini sedang anjlok.
“Arahan bapak presiden itu kepada institusi polri sangat tepat. Pemberantasan Bandar Narkoba dapat memulihkan kepercayaan publik terhadap kinerja kepolisian kita. Untuk itu kami berharap agar Bapak Kapolri mendengar keresahan kami masyarakat kecil ini, jangan sampai anak kami jadi korban akibat adanya pembiaran peredaran narkoba oleh pihak kepolisian”, harapnya mengakhiri.
Sebelumnya, Dirnarkoba polda Sumut Kombes pol Cornelius Wisnu Aji ketika dikonfirmasi melalui telepon(WA) terkait hal itu memilih bungkam.(TIM)