Pancur Batu,Metroasia.co – Lagi – lagi seorang wartawan di Pancur Batu mendapatkan teror dari Orang Tak Dikenal(OTK) melalui WhatsApp.
Teror itu kembali dialami oleh Leo salah seorang wartawan media online yang sebelumnya rumah nya dibakar oleh Fs dan Cs nya.
Kini Leo kembali mendapatkan teror melalui pesan WhatsApp dari nomor 0831-6989-0677 pada senin 22 Juli 2024 sekitar pukul 20.00 Wib.
Pesan teror yang diterima Leo dari nomor tersebut menurutnya bernada ancaman dengan mengunakan bahasa daerah, “Timai y, Kubuat ko” (Tunggu ya, Kuambil Kau).
Menurut Leo, aksi teror kepada dirinya bukanlah yang pertama kali semenjak salah satu tersangka komplotan bom molotov kerumahnya ditangkap oleh tim gabungan.
Karena Beberapa waktu yang lalu, menurut pengakuan Leo, rumahnya juga sempat dilempari oleh orang tidak dikenal dari samping. Kini Leo Sembiring pun mengaku mendapatkan ancaman diduga akan diculik dan akan dibunuh oleh seseorang yang tidak dia kenal melalui pesan WhatsApp.
“Saya tidak tau siapa yang meneror saya, yang pasti saya bersama anak anak dan istri saya merasa terancam. Kami sekarang ketakutan semuanya. dia mengirimkan pesan kepada saya agar saya diduga soal tiktok, dia juga menyarankan saya agar saya menjaga badan saya, dia juga mengancam akan mengambil saya, “Timai y, Kubuat Ko”. kirimnya kepada saya,” ungkap Leo kepada wartawan.
Saya belakangan ini, Lanjutnya, selalu cemas dan ketakutan kalau berada dirumah dan diluar rumah karena saya takut akan adanya suruhan suruhan dari oknum oknum yang masi belum ditangkap dalam kasus pelemparan bom molotov ke rumah saya untuk menghabisi saya.
Akibat teror yang dialaminya,Leo meminta perlindungan ke presiden RI dan Kapolri.
“Saya meminta kepada Bapak Presiden RI, Bapak Kapolri, Kabareskrim, Kapolda Sumut, Kapolrestabes Medan dan Kasat Reskrim Polrestabes Medan memberikan perlindungan dan keamanan kepada saya. Saya juga sudah dapat ancaman sebelumnya akan adanya suruhan dari seseorang yang ingin melenyapkan saya. Saya curiga dan menduga yang meneror saya ini merupakan orang orang yang belum ditangkap, ataupun orang orang yang disuruh oleh kelompoknya,” ujarnya.
Diungkapkan Leo, bahwa pada tanggal 21 Juli 2024 sekitar pukul 19.36 Wib ada seorang oknum anggota Polri berinisial B yang tiba tiba mengirimkan pesan yang diduga menuduh dirinya membuat suatu gambar yang ditulis dengan text ke aplikasi tiktok.
“Ada abang B itu mengirimkan saya sebuah gambar yang saya duga dari tiktok, dalam pesan nya itu sepertinya dia menuduh saya yang membuat foto dan text itu, padahal saya juga tidak tau dan baru tau dari dia akan adanya informasi yang kurang baik tersebut,” ungkapnya.
Hingga berita ini ditayangkan pihak Kepolisian di Sumatera Utara belum ada yang memberikan tanggapan akan hal tersebut, akan tetapi awak media sudah mengkonfirmasi dan menyampaikan hal tersebut kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakapolri Komjen Agus Andrianto dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada. (TIM)