Simalungun,Metroasia.co – Banjir besar melanda wilayah Kecamatan Dolok Batu Nanggar, tepatnya di Jalan HAR Syihab Pasar Bawah, Kelurahan Serbelawan, Kabupaten Simalungun, memicu respons cepat dari berbagai pihak untuk membantu warga terdampak. Banjir ini terjadi akibat meluapnya Sungai Singkam yang dipicu oleh hujan deras sejak Kamis, 12 September 2024. Banjir mulai merendam pemukiman warga sekitar pukul 21.00 WIB, dengan ketinggian air mencapai puncaknya pada pukul 23.00 WIB setinggi 180 cm.
Ketinggian air yang meningkat pesat ini memaksa warga setempat untuk segera mengevakuasi barang-barang berharga dan mencari tempat yang lebih aman. Beberapa rumah warga bahkan terendam hingga atap, sehingga proses evakuasi dilakukan dengan cepat untuk menghindari korban jiwa. Setelah semalaman direndam air, kondisi mulai berangsur-angsur surut sekitar pukul 03.00 WIB, Jumat dini hari.
Pada Jumat pagi, 13 September 2024, pukul 09.00 WIB, Kapolsek Serbelawan, AKP Syamsul Bahri Dalimunthe, S.H., bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Dolok Batu Nanggar segera turun ke lokasi untuk membantu mengevakuasi warga dan membersihkan sisa material banjir. “Sinergitas antara TNI, Polri, dan Pemerintah Kecamatan Dolok Batu Nanggar adalah bentuk nyata bahwa negara hadir untuk masyarakat, terutama dalam situasi darurat seperti ini,” ujar Kapolsek Syamsul Bahri Dalimunthe.
Banjir yang terjadi ini mengakibatkan kerusakan cukup parah di beberapa lokasi. Pagar pembatas yang menghubungkan Serbalawan dengan Marihat Tengah roboh, tembok Sekolah Alwasliyah jebol, dan air merendam halaman sekolah. Rumah-rumah warga yang berada di pinggiran sungai terendam lumpur, dan banyak kotoran masuk ke dalam rumah mereka, menyebabkan kerugian material yang cukup besar.
Camat Dolok Batu Nanggar, Supardi, S.E., dan Lurah Serbalawan langsung bergerak cepat melakukan pendataan terhadap rumah warga dan bangunan sekolah yang terdampak. Hasil pendataan ini segera dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun untuk tindakan lebih lanjut, termasuk melaporkannya kepada Bupati Simalungun guna mendapatkan dukungan dan bantuan yang lebih terstruktur.
Untuk mempercepat proses pemulihan, personel gabungan dari TNI dan Polri dikerahkan ke lapangan. Mereka membersihkan area yang terdampak banjir, terutama di Sekolah Alwasliyah. Dalam proses pembersihan, digunakan mobil pemadam kebakaran untuk menyemprotkan air dan membersihkan lumpur yang menumpuk di dalam kelas dan halaman sekolah. Selain itu, personel juga menggunakan alat-alat manual untuk mengangkat lumpur dan kotoran yang menghalangi.
Forkopimca Dolok Batu Nanggar segera mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai dinas terkait untuk menyusun langkah-langkah penanganan selanjutnya. Salah satu langkah yang diambil adalah mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi warga yang terdampak banjir. Langkah ini diambil agar kebutuhan dasar warga dapat terpenuhi selama masa pemulihan.
Selain itu, hadir dalam upaya penanganan banjir ini, antara lain Danramil 05 Serbalawan, Kapten Inf B. Panjaitan; Kapolsek Serbalawan, AKP Syamsul Bahri Dalimunthe, S.H., M.H.; personel dari Koramil 05 Serbalawan, Polsek Serbalawan, Puskesmas Serbalawan, serta petugas dari BPBD Kabupaten Simalungun. Sinergi yang baik antara semua pihak ini diharapkan dapat meminimalisir dampak banjir dan mempercepat pemulihan.
Jalan HAR Syihab Pasar Bawah, yang memang berada di dataran rendah, menjadi langganan banjir setiap kali hujan deras turun. Meluapnya Sungai Singkam menyebabkan air melimpah dan menggenangi pemukiman di sekitarnya. Meskipun banjir kali ini cukup parah, tidak ada laporan korban jiwa, yang menandakan keberhasilan upaya evakuasi cepat oleh semua pihak yang terlibat.
Kapolsek Serbalawan, AKP Syamsul Bahri Dalimunthe, mengapresiasi kerjasama yang solid antara TNI, Polri, dan pemerintah setempat. “Ini adalah bukti bahwa negara selalu hadir untuk melindungi warganya. Kami akan terus melakukan upaya maksimal untuk membantu masyarakat yang terdampak,” tegas Kapolsek.
Dengan koordinasi yang baik antara berbagai pihak, diharapkan proses penanganan banjir ini dapat segera tuntas, sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa dan mengatasi trauma serta kerugian yang mereka alami akibat banjir ini. Dukungan dari pemerintah daerah dan sinergi semua pihak menjadi kunci utama dalam menghadapi bencana ini dengan cepat dan efektif.(*)