Pematangsiantar,Metroasia.co – Masifnya peredaran video terkait keberadaan geng motor dan begal di kota Pematangsiantar menimbulkan keresahan terhadap masyarakat. Pasalnya, beberapa video disebut sebagai korban begal dan geng motor yang cukup sadis hingga melukai para korban.
Menanggapi informasi itu, kodim 0207/SML melakukan patroli di beberapa titik yang rawan geng motor dan begal, seperti di jalan rakutta Sembiring, jalan Ahmad Yani, Jalan Kartini dan beberapa lokasi lainnya.
Patroli tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kejahatan jalanan dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga kota Pematangsiantar, khususnya warga yang pergi dan pulang bekerja atau berdagang di malam hari.
Pada patroli itu, personil kodim 0207/SML membubarkan para remaja yang berkumpul dipinggir jalan serta mengimbau agar tidak terjerumus atau tidak ikut ikutan dengan geng motor.
Menanggapi hal itu, Warga Pematangsiantar memberikan apresiasi kepada Kodim 0207/SML yang telah tanggap melakukan patroli mengantisipasi geng motor dan begal.
“Terimakasih pak TNI telah melakukan patroli, tolong jaga kami pak tentara,” sebut salah seorang warga kepada personil TNI yang melakukan patroli.
Dari hasil monitoring tersebut, hal yang menonjol, ditemukan ada 4 pemuda yang mengaku warga Jalan Nagur Kecamatan Siantar Utara Kota Siantar yang didapati petugas Satpam Suzuya Jalan Diponegoro Kota Siantar.
Kelompok pemuda itu sedang mencoret dinding luar bangunan milik Suzuya dan Toko Bata dengan tulisan (grafitti). Sekaligus menempel selebaran dukungan kepada Palestina dan anti Israel dengan alasannya kemanusiaan dan prihatin terhadap Palestina.
“Permasalahan itu sudah ditangani pihak Satpam dan Managemet Suzuya, ” kata Lettu Inf Kelana Ginting sembari mengatakan. hasil yang dicapai selama kegiatan berlangsung sampai selesai berjalan aman, tertib dan lancar. Personil dan materiil lengkap.
Artinya, situasi kondisi kegiatan/aktivitas masyarakat masih berjalan seperti biasa atau normal. Baik yang bekerja maupun yang berdagang malam hari. Belum ditemukan adanya aktivitas kelompok pemuda yang terkonsentrasi di titik-titik tertentu.
Namun, terlihat adanya faktor kecemasan psikologis (paranoid) di kalangan masyarakat saat ini akibatkan banyaknya beredar upload video dan foto brutal yang dilakukan oleh pelaku aksi tawuran terhadap korbannya.
Sementara, sikap dan respon masyarakat yang melihat kegiatan yang dilaksanakan personel tampak memberi respon positif dan merasa diperhatikan agar dapat ditindaklanjuti TNI untuk menciptakan suasana kondusif, rasa aman dan nyaman.(*)