Metroasia.co,Labusel – Akibat covid 19 dan Mahalnya harga minyak goreng yang terjadi akhir akhir ini, sangat berdampak kepada masyarakat.terkhusus bagi masyarakat yang memiliki usaha rumahan seperti keripik Gosong di desa Rintis Labuhan Batu Selatan.
Hal itu dikeluhkan ibu Tukiyem(57) yang memiliki usaha rumahan keripik gosong di desa Rintis, kecamatan Silakkitang, Kabupaten Labuhan Batu Selatan.
Diketahui, Bahwa keripik gosong yang dikelola masyarakat desa rintis tersebut telah beredar hinggake pulau jawa.
Kepada awak media,Ibu Tukiyem menuturkan bahwa akibat wabah Covid-19 yang melanda dunia termasuk Negara Indonesia,mengakibatkan omset penjualan keripik gosong yang dikelola berkurang drastis. Ditambah lagi saat ini harga minyak goreng yang melambung tinggi, mengakibatkan usaha keripik gosong yang dikelola dirumahnya sangat membutuhkan perhatian berbagai pihak.
“Akibat covid omset penjualan keripik gosong ini berkurang drastis pak,Apalagi ditambah harga bahan bakunya sekarang makin mahal,Seperti minyak goreng sekarang sangat mahal pak, udah gitu sulit pula mendapatkan bahan bakunya” ungkap Tukiyem,Senin(25/4/2022)
Kemudian, Selain mahalnya bahan baku usaha keripik gosong,Tukiyem juga mengeluhkan kekurangan modal usaha.
“Bahan baku mahal dan sulit didapat,Kita juga kekurangan modal usaha pak” katanya.
Selain itu, Usaha keripik gosong yang dikelola nek Tukiyem juga butuh bantuan pemasaran keripik gosong tersebut,Pasalnya jarak tempuh untuk tiba di pusat kota mencapai 30 KM perjalanan. Sehingga usaha rumahan tersebut membutuhkan bantuan Modal dan pemasaran khususnya dari pihak dinas koperasi dan UMKM.
Selanjutnya,Tukiyem didampingi Sekretaris desa Juhrianto, berharap agar pemerintah menstabilkan harga harga bahan baku serta bahan pokok lainnya,seperti minyak goreng.
“Kami berharap agar pemerintah pusat menstabilkan harga minyak goreng dan bahan baku serta bahan pokok lainnya” tukasnya.
Sementara, Juhrianto selaku sekretaris desa rintis mengaku bahwa pihak pemerintahan desa maupun pemkab labusel telah berupaya maksimal untuk menghidupkan usaha rumahan masyarakat pada umumnya.
“Kami dari pemerintahan desa maupun pemkab telah berupaya maksimal, Namun karena harga bahan baku dan bahan pokok yang memang mahal sekarang. sehingga kita juga tidak dapat berbuat banyak untuk menghidupkan usaha keripik gosong ini. Kami juga berharap agar pandemi cepat berahir dan harga bahan pokok kembali normal. Untuk kami berharap juga perhatian berbagai pihak,Karena tidak cukup hanya pemerintah,Namun dengan kerjasama semua pihak ekonomi kita akan berjalan normal”. pungkasnya yang diamini nek Tukiyem.(HN006)