Medan,Metroasia.co – Sembiring seorang pria yang merupakan warga Kota Medan mendatangi Kantor Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I- Medan yang beralamat di Jalan Kenanga Raya No 37 B, Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, pada 22- April 2024 pagi.
Kedatangan Sembiring tak lain ingin melaporkan ataupun menyampaikan secara lisan dan tulisan kejadian yang menyebabkan mesin mobilnya pecah saat melintasi jalur Rel kereta api di Jalan Asrama No 07, Kecamatan Medan Helvetia pada 6 Maret 2024 yang lalu.
“Saya belum tau siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut, aspal yang berada di tengah rel itu berlubang menyebabkan mobil saya rusak mobil saat melintas karena kandas dan terbentur dengan rel kereta api. Bahkan akibat kejadian itu mobil saya tidak dapat dikemudikan karena olinya sudah menetes dan bagian bak mesin matiknya pecah. Sehingga sudah satu bulan lebih mobil saya terparkir dan saya tidak bisa gunakan. Yang pastinya saya datang ingin meminta pertanggung jawaban kepada pihak pihak yang terkait atau pun yang bertanggung jawab atas rusaknya jalan di tengah rel PT KAI di jalan Asrama tersebut,” tuturnya.
Hari ini saya datang dan sudah saya sampaikan kronologis kejadian dan dalam bentuk tulisan kepada staff, saya ingin mendapatkan tanggapan dan jawaban dari mereka atas hal tersebut.
“Tadinya saya ke ingin bertemu Kepala Balai Perkeretaapian kelas I – Medan, akan tetapi menurut karyawan bahwa Kepala Balai Sedang ke Jakarta. Dan kedatangan saya langsung disambut oleh salah seorang staf Ibu Tika dan Ibu Tika berjanji akan menyampaikan hal tersebut kepada pimpinan mereka,” tandasnya
Diberitakan Sebelumnya, bahwa Sembiring sudah mendatangi tiga instansi untuk meminta pertanggung jawaban terkait pecahnya mesin kendaraan nya Honda Jazz yang dikemudikannya tersebut, akan tetapi satu pun dari ketiga instansi yang di suratinya tidak ada menanggapi keluhan dan laporannya nya.
Herannya lagi, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara Dr Ir Junaidi diduga telah memblokir WhatsApp wartawan pasca konfirmasi terkait pecahnya mesin mobil honda jazz yang terbentur pada rel kereta 07 di Jalan Asrama, Kecamatan Medan Helvetia yang terjadi pada Rabu 6 Maret 2024 sekitar pukul 18.30 wib yang lalu.
Awalnya saat di konfirmasi melalui nomor wa pribadinya Kabalai Dr Ir Junaidi pun langsung membalas dengan mengirimkan sebuah nomor,”itu wa no PPK terkait, nanti bisa dijelaskan kepada bapak, mendapatkan balasan tersebut awak media yang melakukan konfirmasi pun menjawab, “Baik bapak terimakasih atas perhatian bapak”. Selanjutnya Ir Junaidi pun membalas “ Di wa dulu yg bersangkutan kasi tahu dapat no dari kabalai”. Hal tersebut pun dijawab awak media dengan kata kata “ Siap Pak”.
Akan tetapi saat di lakukan konfirmasi kepada nomor yang di berikan Kabalai Ir Junaidi dengan nomor akhiran 305 yang diduga milik T Nainggolan dengan mengetikan kronologis kejadian pecahnya mesin honda jazz karena terbentur dengan besi rel kereta api pria bermarga Nainggolan yang di tuliskan Kabalai sebagai PPK 2.9 ini menjawab bahwa tempat terjadinya hal tersebut merupakan wilayah PT Kereta Api Indonesia.
“Ia kenapa ini Pak ?, wilayah PT KIA ini, PT KAI,” balasnya saat di konfirmasi. Sabtu 20 April 2024 siang
Akan tetapi awak media kembali menjelaskan bahwa sudah di konfirmasi kepada pihak PT Kereta Api Indonesia, akan tetapi pihak KAI mengatakan bahwa lokasi tersebut bukan wilayah mereka.
Selain itu, T Nainggolan PPK2.9 juga menjelaskan bahwa rel kereta api yang menjadi penyebab pecahnya mesin mobil honda jazz milik masyarakat tersebut bukan lah wilayah nya. Awak media juga sempat meminta agar dibuatkan surat bahwa lokasi tersebut bukan menjadi wilayahnya dan awak media juga menjelaskan bahwa korban sudah pernah mendatangai PT KAI namun tidak ada hasilnya.
“Dan bukan wilayah kami ini pak, PT KAI, tidak boleh sembarangan menanganai itu, Ga perlu bersurat bapak ke PT KAI sudah selesai itu, ia tapi jangan kami dibenturkan pak,” tulisnya dan sampai berita ini ditayangkan tidak ada balasan.
Awak media juga menjelaskan bahwa, tidak ada yang membenturkan siapa pun akan tetapi korban hanya ingin mendapatkan perbaikan pada kendaaraan tersebut, awak media juga menjelaskan bahwa korba sudah mendatangi PT KAI namun pihak nya mengklaim bahwa lokasi tersebut bukan wilayah merka karena yang mengaspal bukan lah pihak PT KAI.
Namun keesokan harinya pada hari ini tanggal 21 April 2024 pagi awak media kembali mencoba mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara Dr Ir Junaidi yang sebelum nya masi terlihat foto profilnya, namun pada saat di konfirmasi hanya terlihat ceklis satu dan foto profil sudah tidak ada, diduga sudah diblokir.
Untuk memperjelas dugaan pemblokiran tersebut, awak media pun melihat nomor Kabalai Ir Junaidi melalui wa nomor yang lain dan masi sangat jelas terlihat foto profil nya memegang sebuah mic dengan menggunakan rompi warna kuning dan memakai topi warna hitam.(***)