Metroasia.co,Badung – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk melakukan sejumlah langkah dalam mengatasi persoalan sampah. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Teguh Setyabudi mewakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat membuka acara Indonesia International Waste Expo (IIWAS) Trisenses Bali 2022 di Park23 Creative Hub, Badung, Bali, Senin, (18/4/2022).
Teguh menyampaikan, setidaknya ada 6 hal yang perlu menjadi atensi Pemda dalam menanggulangi persoalan sampah. Pertama, Pemda diminta meningkatkan proporsi anggaran melalui beberapa skema pendanaan yang mendukung pembangunan pengelolaan sampah di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), baik provinsi maupun kabupaten/kota masing-masing.
Kedua, Pemda diminta mengintegrasikan penanganan pengelolaan sampah ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran, serta mengembangkan kerja sama dengan pihak swasta dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Serta ketiga, Pemda didorong agar melakukan fasilitasi peningkatan sarana prasarana terkait pengelolaan sampah.
“Keempat membangun model kerja sama bisnis dengan pihak ketiga,” terang Teguh.
Dirinya melanjutkan, langkah kelima, yakni melakukan upaya menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat terkait pengelolaan sampah. Dalam hal ini Pemda didorong mendayagunakan peran kearifan lokal masyarakat dan desa merdeka sampah (zero waste village).
Sedangkan untuk langkah keenam, Pemda diminta mereplikasi kegiatan Gerakan Inovasi Langsung Aksi Tuntaskan Sampah #GILAsSampah yang berlangsung di Bali, ke daerah masing-masing. Pemda dipacu agar menerapkan rangkaian acara IIWAS Trisenses Bali 2022 meliputi ekspo industri pengelolaan sampah hingga dialog interaktif sampah berkelanjutan, ke daerah-daerahnya.
“Besar harapan kami, IIWAS Trisenses Bali 2022 dapat menjadi forum yang mampu memfasilitasi bertemunya berbagai stakeholder untuk berkolaborasi dengan berbagai pemikiran mengenai penanganan sampah perkotaan yang terintegrasi dari hulu ke hilir, sebagai sarana promosi untuk kreativitas dan juga inovasi persampahan,” pungkas Teguh(Rel)