Pematang Siantar,Metroasia.co – Seorang pekerja galian drainase menemukan sebuah benda diduga mortir. Benda itu ditemukan saat melakukan penggalian saluran drainase di seputaran Jalan Bah tongguran kiri Lorong 7, Kelurahan Sigulang – Gulang, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, Sabtu, (19/08/2023) sekira pukul 15.30 wib.
Hal ini diketahui dari narasumber yang mengaku seorang pekerja bangunan dan tidak ingin disebutkan namanya mengatakan. Awalnya dia menemukan seonggok besi saat menggali tanah bekas galian alat berat untuk menambah kedalaman.
“Saat kucangkul sekali ayun, tetiba menemukan seonggok besi bang,” ujarnya.
Lalu saat kuangkat masih berbungkus tanah. Lalu datang kernet ku (pembantu tukang -red), kusuruh untuk dibersihkan.
“Usai dibersihkan dari sisa tanah kami lihat seperti besi dan ada timah-timahnya gitu bang,” sebutnya dan menyampaikan jika benda itu ditemukan dikedalaman kurang lebih 90 cm – 1 meter, untuk pembuatan saluran drainase tipe 70.
Lalu mencoba untuk jual ke tukang botot (Penampung barang bekas).
“Saat sudah kami bersihkan dari sisa tanah, datang kawan bilang, udah jual saja biar ada modal beli rokok kita,” sebutnya menceritakan situasinya.
“Ketika itu, kami tidak tau itu mortir bang, ketika udah sampai di tukang botot, di beritahukan salah seorang pekerja botot itu sama kami jika itu bom mortir” ujarnya dengan menunjukkan wajah serius.
Lebih lanjut narasumber menyampaikan, saat mendengar informasi itu, mengambil diduga mortir tersebut dan masih meletakkannya di sekitar mereka saat istirahat sembari menikmati teh manis.
“Ketika kami letakkan gitu saja, ada pemuda setempat melihat dan ambil itu tabung besi diduga mirip mortir roket, orang itu membawanya dan mencucinya bersih,” sebutnya.
Menurutnya, pemilik botot mendatangi pekerja bangunan dan menyampaikan agar pekerja bangunan tersebut meminta diduga mortir roket tersebut dari pemuda yang sedang mencucinya.
“Didatangi pemilik botot kami, katanya sama kami untuk mintakan mortir itu karena sudah dilaporkan ke polisi, kami minta tapi enggak dikasih bang,” jelasnya.
Akhirnya para pekerja bangunan tersebut, membiarkan pemuda tersebut mencuci mortir tersebut gegara menolak mengembalikan mortir itu.
“Sempat mau digergaji orang itu, datang kami, kami bilanglah sama orang itu jika itu bom, nanti meledak,bom itu, jangan kau potong,” sebutnya dan mengatakan, “orang itu meletakkan gitu saja tapi gak mau memulangkan, sempat di main – main kan juga bang ke kami,” ucapnya.
Menambahkan, “Kami pulang sekira 16.30 wib dari lokasi kerjaan bang sementara mortir itu kami biarkan sama PS (Penduduk setempat) itu, orang kami minta tidak dikasih, mungkin sesudah kami pulanglah baru ramai,” tambahnya, sambil menceritakan dan memperagakan dengan kedua tangannya bentuknya dan ukurannya. Minggu, (20/8/2023) disalah satu warung kopi di Kota Pematang Siantar.
Penulis : Andrew T Panjaitan.ST