Mandailing Natal,Metroasia.co – Tak terasa bulan puasa Ramadhan telah mendekati pertengahan, hal itu juga menandakan bahwa perayaan hari raya Idul Fitri semakin dekat. Sementara stabilitas Perekonomian masih sangat merosot.
Merosotnya perekonomian masyarakat Secara otomatis akan berdampak menurunnya daya beli di pasar.
Seperti dikatakan Iskandar Muda salah satu pedagang pakaian di Pasar Baru Panyabungan mengatakan bahwa sampai saat ini daya beli masyarakat jauh menurun dari tahun sebelumnya.
“Daya beli masih sangat menurun, mungkin dampak sulitnya ekonomi sekarang ini ya, ini saja sudah 11 hari puasa seperti biasanya kami para pedagang sudah mulai bolak balik belanja, baik untuk persiapan stok barang maupun menutupi barang yang kosong. Tapi sampai sekarang barang-barang masih menumpuk karna tidak ada pembeli,” sebutnya.
Senada, Hasna penjual takjil dan bukaan di Pasar Kotanopan juga mengaku sangat resah akibat pasar kotanopan yang biasanya di bulan ramadhan selalu ramai sekarang malah sangat sepi, dia juga mengatakan tak jarang jualannya selalu tersisa banyak bahkan hasil penjualan tidak dapat menutup modal.
“Sepi pak, ini saja saya sudah sering nombok modal karna sangking gak lakunya, orang yang ke Pasar juga sepi, apa mungkin imbas ekonomi yang lagi sulit ya,”ungkapnya,sabtu(23/3/24).
Menanggapi hal tersebut, Ardi Farizki pemerhati sosial menyebutkan seharusnya pemerintah daerah agar mencari solusi mengatasi kesulitan Perekonomian masyarakat madina.
“Dalam hal ini pemerintah daerah seharusnya mencari solusi agar roda perekonomian kembali berjalan dan masyarakat juga dapat keluar dari situasi sulit saat ini,” pungkasnya(Red/Rel)