Asahan, metroasia.co – Dugaan maraknya aksi penjualan minyak CPO secara ilegal di Kabupaten Asahan Sumatera Utara, telah menjadi sorotan publik. Dari amatan wartawan, setiap harinya ada puluhan truck tangki CPO yang diduga sengaja menurunkan sebagian muatannya untuk dijual kepada mafia CPO ILEGAL, yang berlokasi di Dusun 5 Desa Air Teluk Hessa, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan.
Beberapa hari lalu, tim wartawan juga mendapati ada 4 unit truck tangki pengangkut CPO dari Pabrik Kelapa Sawit PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk Gunung Malayu yang masuk ke salah satu gudang penampungan.
Para sopir diduga telah menurunkan dan menjual 1 gelang bahkan bisa juga mencapai 15 drum saat di takar cpo nya oleh kba gudang tersebut.
Diketahui, Gudang CPO yang diduga ilegal di Dusun 5 Air Teluk hessa ini di koordinatori berinisial ‘RML’ dan ‘YNI’, menurut informasi jika ada dugaan keterlibatan oknum TNI yang bertugas di Asahan.
Keempat unit tangki CPO yang menurunkan muatannya pada Jumat (13/09/24) dan Kamis (03/10/24) tersebut bernopol BK 90XX MN, BK 90XX MN, BK 9093 MN dan BK 90XX MN.
Saat dikonfirmasi oleh Tim Wartawan pada hari Jumat, (04/10), Adi PK salah satu Security menyampaikan jika manager PKS tidak dapat ditemui, dengan mimik wajah seolah ada yang ditutupi.
Ternyata, buntut dari konfirmasi yang akan dilakukan kepada manager menjadi berbuntut panjang. Pasalnya, kedatangan dirinya pada saat itu ke PKS tersebut terekam CCTV PKS PT. PP Lonsum.
Diduga pihak PKS PT. PP Lonsum membocorkan rekaman CCTV tersebut ke mafia CPO, sehingga salah satu tim wartawan inisial ‘Yd’ merasa terancam dan tidak nyaman melakukan tugas jurnalisnya.
Sabtu (5/10/24) salah satu tim wartawan media ini mencoba untuk melakukan konfirmasi ke Manager PKS PT. PP Lonsum Gunung Melayu terkait truck tangki yang diduga menjual CPO ilegal, tapi tidak berhasil karena manager tidak berada di PKS. “Menager keluar, entah kemana, biasanya kalau hari Sabtu pulang”, kata Security PKS bermarga Simanjuntak, Sabtu (5/10).
Oknum security tersebut diduga sengaja mengelabui atau menghalangi tugas wartawan, karena di depan kantor PKS terparkir mobil Mitsubishi triton Bk 8156 GA yang diduga milik manager PKS.
Alhasil, tim wartawan menilai jika oknum manager tersebut alergi melihat wartawan yang sudah lama menunggu untuk konfirmasi. Diduga saat itu, Manager kabur dari pintu belakang dan langsung dibonceng dengan sepeda motor oleh rekannya. Sementara mobil Mitsubishi triton yang diduga milik Manager PKS itu dibawa oleh supir.
Salah seorang rekan tim wartawan yud menilai Minimnya pengawasan pengisian CPO dari PKS, dinilai karena adanya kerjasama ordal (orang dalam-red) dan para supir, sehingga truk tangki CPO diduga leluasa kencing (Mengeluarkan – red) digudang – gudang CPO Ilegal.
Selain itu menurut yud, kuat dugaan bahwa pihak oknum tertentu di PKS PT Lonsum Gunung Melayu terlibat, karena para oknum koordinator gudang CPO diduga ilegal dianggap telah berkoordinasi dengan para supir dan pihak tertentu di PKS tersebut agar CPO bisa diturunkan lebih dari 1 gelang dalam takaran gudang ILEGAL tersebut.
Menurut yud, berdasarkan informasi yang dihimpun, apabila mutu dan kualitas serta hasil olahan pabrik Lonsum tersebut bagus, maka bisa diturunkan dari tangki CPO berkisar 15 Drum per tangki.
“Gudang ilegal sudah saling bekerja sama atau sudah saling menguntungkan. Karena permainan ini sudah sering dilakukan mereka. Termasuk kerja sama dengan security pabrik,”tutupnya. (Tim/Red)