Aceh,Metroasia.co Samsul Bahri, Kepala dusun Linge antara kampung simpur dan juga kepala perwakilan media menilai seakan ditipu oleh Hasan dari pihak PT putra ogami jaya, yang memberi janji manis kepada Samsul dan para warga penggarap. Namun semua janji itu hanya untuk melancarkan aksi perampasannya atas tanah garap milik warga Simpur bersama PT Brantas.
Hal itu disampaikan irwan kepada awak media saat berbincang – bincang dengan awak media, Jumata(12/5/2023).
PT berantas Abipraya perusahaan milik negara yang memiliki modal dari uang rakyat itu, dengan seenaknya memerintahkan PT Ogami bekerja dengan ratusan alat berat di wilayah kampung Simpur tanpa pemberitahuan kepada kepala desa atau reje kampung. Padahal apabila mengadakan kegiatan selayaknya ada pemberitahuan kepada pemerintah setempat.
WAN maneh mengatakan”di duga antara BPN Aceh tengah, BWS I dan PT Brantas ada permainan dan patut di curigai karena banyak hal yang tidak masuk akal sehat dalam pemberian uang kerohiman itu, karena pemberian uang kerohiman tersebut bagaikan siluman karena bukan melalui badan lembaga pemerintah tetapi di rumah sani atau alias toke Sani”.
Lanjut wan maneh ” BPN Aceh tengah saya duga telah keluar daftar nominatif secara serampangan dan terkesan akal– akalan karena ketika adakan pengukuran mereka hanya mengandalkan ber foto saja, sedangkan kami pemilik surat sporadik di usir begitu saja, sehingga BPN Aceh keluarkan daftar nominatif atas nama mereka yang tidak memiliki surat”
Lanjutnya, mengatakan ” berdasarkan nominatif akal– akalan itu maka ada nya pemberian uang kerohiman kepada pihak lain yang di prakarsai oleh Hamidan reje Rusip padahal yang di gusur wilayah kampung Simpur, dan karena pemberian uang kerohiman tersebut Hamidan di duga pungli hingga ratusan juta rupiah”
Terpisah, Tengku jafar mengatakan pada awak media beberapa tahun yang lalu kami telah memberikan kepada BWS I dokumen atau sporadik warga penggarap dan juga telah di media kan ketika penyerahan tapi sangat di sesalkan kenapa yang dapat ganti rugi pihak lain” kata Tengku jafar heran,
Awak media ingin konfirmasi pada pihak terkait yang menangani soal pembangunan waduk namun tidak dapat di hubungi karena keterbatasan komunikasi.(Hasbi)