Aceh Timur,Metroasia.co – Sudah Bertahun tahun, jalan Desa UPT 1 (Unit Pemukiman Transmigrasi 1) Kuala panguh, kecamatan Serbajadi, kabupaten Aceh Timur tidak pernah mendapatkan perhatian.
Padahal jalan tersebut satu satunya akses utama warga ke kota untuk memasarkan hasil bumi dari desa tersebut. Dan juga menjadi akses utama para anak sekolah untuk menempuh pendidikan.
Hal tersebut disampaikan Supriadi warga Desa tersebut ketika ditemui awak media,Selasa(20/8/2024).
“Sudah dua periode bupati dan satu setengah tahun pj. bupati belum pernah ada pengerasan jalan kuala panggai, Kecamatan serba jadi, Kabupaten Aceh Timur,”sebutnya.
“Sudah bertahun-tahun jalan menuju desa Persiapan UPT 1 Kuala Panguh Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, sangat rusak dan berlumpur. Kami hanya mampu Bergotong royong untuk memperbaiki jalan ini. Namun sudah beberapa kali kami lakukan gotong royong tetap saja jalan kami susah untuk dilewati, baik kendaraan roda dua maupun roda empat,” ungkap warga mengaku bernama Supriadi.
Dia juga meminta perhatian pemerintah dalam hal ini Pemkab Aceh Timur untuk memperbaiki jalan tersebut.
“Disini perlu perhatian pemerintah Kabupaten Aceh Timur terhadap jalan desa Persiapan UPT 1 Kuala Panguh Kecamatan serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh ini,” ucap tambah Supriadi.
Hal yang sama juga disampaikan Syahizal kepala sekolah dasar Negeri (SDN) Kuala panguh mengeluhkan kerusakan jalan tersebut.
“Setiap harinya anak-anak ingin menuju sekolah dengan keadaan jalan rusak sangat susah untuk dilalui, berhari-hari dan berbulan-bulan tak ada pengerjaannya. Terlebih disaat musim hujan sangat menyedihkan kami warga desa Persiapan UPT 1 Kuala Panguh. Sementara ini jalan satu-satunya untuk keluar masuk ke Kecamatan atau ke Perkotaan,” tuturnya.
Lebih lanjut Syahrizal menjelaskan bahwa desa tersebut dulunya didengar tercatat di pemerintahan pusat. Namun kini nama desa itu sudah tidak terlihat lagi.
“Dulu terdengar tercatat Desa ini desa Trans Migrasi terdengar kabar Trans ini masih tercatat sebagai desa di pusat Jakarta, sekarang sudah menjadi hilang data di pusat, dugaan tak ada lagi nama desanya,” terang Syahrizal.
Akibat kerusakan Jalan itu, warga kesulitan untuk memasarkan hasil bumi dan hasil pertanian.
“Ketika musim panen Kelapa Sawit, jagung dan padi hampir setiap bulan dibawa keluar untuk dipasarkan sangat susah, berhubung jalannya berlumpur dan anak anak sekolah SD pun susah tuk berangkat belajar ke sekolahnya,” tukasnya.
Senada dengan warga, GENAB, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SD kuala pangaoih memohon kepada Pj. bupati Aceh Timur untuk melihat jalan tersebut.
“Kami mohon kepada Pj Bupati untuk melihat kami warga Gayo di pedalaman Aceh timur ini sangat susah dengan transportasi karena jalan yang sangat rusak,” imbuhnya.
“Saya kepala sekolah SD negeri kuala pangaoh, kami harapkan kepada bapak tiang pimpinan kami yang di atas. Kami dari spr1 ini mengharapkan jalan kami agar dibetulin sedikit. Kira-kira jauhnya sekitar tiga kilometer karena akses jalan masuk ke sekolah cukup luar biasa hancurnya. Kami habis basah ini sudah kami ganti. Makanya ini kami mengharapkan pemerintah kami bukan mengharapkan aspal tetapi mengharapkan sedikit maksudnya akses masuk itu sekitar pengerasan saja.
Sudah luar biasa, anak-anak kami sampai ke sekolah sudah baju celana rukyah, makan kadang-kadang enggak bisa balek lagi ke rumah kena sudah jatuh karena licin. Dari itu kami sekali lagi mengharapkan kepada pemerintah dan masyarakat seluruhnya, mudah-mudahan bisa mengulurkan tangan bantuan kepada kami, dari pihak sekolah pun ikut membantunya, yang kami harapkan kepada beberapa pimpinan kami di atas mudah-mudahan jalan ini ada solusinya bagi kami,” ucap kepala sd kuala pangaoh itu.
Menanggapi persoalan itu, Jamal selaku Kabid Bina marga PUTR Aceh Timur yang dikonfirmasi terpisah menyarankan agar pihak desa membuat surat permohonan perbaikan jalan tersebut.
“Foto jalan yang rusaknya dan kirim surat langsung ke pak. Pj bupati Amrullah,” katanya pada awak media melalui hp seluler.(Hasbi)