Aceh timur,Metroasia.co – Pekerja dan Ketua Pemuda di Dua Desa, yakni Desa Buket Kareung dan Seuneubok, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur, menghentikan aktivitas pekerjaan proyek irigasi sayap kanan, Senin(12/2/2024).
Penghentian proyek pekerjaan irigasi itu akibat keterlambatan pihak perusahaan atau pelaksana proyek dalam membayar upah para pekerja.
Menurut ketua pemuda samsul dan Patlon, puluhan pekerja sepakat menghentikan sementara aktivitas alat berat milik PT. Bohana Jaya Nusantara, yang sedang beroperasi di proyek irigasi sayap kanan Aceh timur.
Kepada awak media, salah satu pekerja mengatakan bahwa pekerjaan mereka sudah selesai, namun upah belum dibayar pihak perusahaan.
“Saya orang lapar, butuh uang untuk beli beras. Setidaknya, pekerjaan yang sudah selesai kami kerjakan, maka pihak perusahaan bayar ongkos kerja kami jangan di terlambat – lambat kan,” ujar Ls.
Sementara itu, ketua pemuda Desa Seuneubok saboh , mendesak pihak perusahaan untuk segera melunasi pembayaran gaji ongkos kerja warga. Karna pekerjaan pengecoran pelebaran bandan jalan sudah selesai dikerjakan oleh warga.
“Pekerjaan pengecoran pelebaran jalan kan sudah selesai dikerjakan warga. Harusnya pihak perusahaan atau pelaksana Segera juga melunasi upah para pekerja, apalagi yang bekerja adalah warga sekitar,” ungkapnya.
Menurutnya, mereka menghentikan alat berat pekerjaan proyek irigasi sayap kanan, karena pekerjaan jalan yang mereka kerjakan sudah selesai namun upahnya belum dibayar.
“Proyek pelebaran jalan sudah selesai kami kerjakan, sementara kami para pekerja belum menerima ongkos kerja. Padahal janji nya hari kamis kemarin uang di bayar.
Namun, Katanya lagi, sampai sekarang belum dibayar, maka kami ambil tindakan untuk menghentikan sementara pekerjaan proyek irigasi sayap kanan. karna itu juga pekerjaan PT yang sama yakni, Pt Bohana jaya Nusantara,” katanya.
Mereka juga mengatakan jika upahnya belum dibayar tidak akan memperbolehkan aktivitas perusahaan itu melanjutkan proyek irigasi.
“Kalau mereka tidak bayar ongkos kerja kami, maka jangan ada aktivitas pekerjaan di proyek irigasi,” tutupnya tegas.
Terpisah, Pihak pelaksana bernama Muhammad Nabawi yang dikonfirmasi salah satu wartawan melalui pesan WhatsApp terkesan arogan dan mengatakan bahwa hal itu bukan urusan wartawan.
“Sudah kubilang gak ada urusan sama kamu. Tidak pernah kulihat wartawan urusan uang tukang. Besok cepat lagi ikut campur urusan orang,” jawabnya melalui Pesan WhatsApp.(TIM)