Aceh Timur,Metroasia.co – Terkait kisrus pemecatan karyawan yang dilakukan PJ Dirut PDAM Tirta Peusada Aceh Timur. PJ Dirut PDAM Peusada mengadakan rapat dengan Dewan pengawas dan DPRK Aceh Timur, bertempat di Aula Kantor Inspektorat aceh Timur, selasa(04/7/2023).
Rapat yang digelar itu pun menimbulkan tanda tanya besar di benak para karyawan PDAM secara keseluruhan.
Pasalnya, saat rapat tersebut yang diundang diduga mayoritas orang dalam atau karyawan yang mendukung PJ Direktur PDAM Tirta Peusada itu.
“Ada apa dan kenapa? yang di undang rata – rata “orang dalam”, kenapa tidak secara keseluruhan karyawan. Padahal banyak para karyawan PDAM yang terzolimi ingin ikut dalam rapat itu, Agar dapat memberikan masukan serta menanyakan tentang kebijakan PJ direktur selama ini. Terutama tentang tuntutan Saat demo karyawan PDAM beberapa hari yang lalu,” cecar salah seorang karyawan penuh tanya.
Salah satu karyawan PDAM menyatakan, bahwa Iskandar bukanlah Direktur definitif. Dia hanya seorang PJ Direktur, sehingga tidak bisa se enaknya mengambil keputusan tanpa seizin bupati Aceh Timur.
Dalam Minggu ini tersebar isu tentang diskriminatif PJ direktur terhadap karyawan PDAM. Bahkan ada karyawan PDAM Yang di PHK.
Padahal menurutnya, “seorang PJ tidak Bisa melakukan PHK sepihak kepada pegawai tanpa adanya persetujuan PJ Bupati, serta harus melalui proses melalui Sp 1 sampai 3. Ini malah langsung di PHK sepihak.
Ironisnya, ada Dugaan ancaman Terhadap pensiunan yang meminta hak pensiunnya. Dari sini tampak arogansi kekuasaannya”. Ucap Karyawan PDAM terkait kasus ancaman PHK.
“Emangnya Ini perusahaan keluarga nya. Iskandar selaku PJ direktur PDAM nampaknya sangat arogan, serta mengangkangi peraturan serta qanun PDAM yang dibuatnya sendiri”, tambahnya kesal.
Dalam rapat itu, Tampak dihadiri Fattah Fikri sebagai Ketua DPRK bersama Pang Odon, Kabag Hukum, Kabag Ekonomi, Kepala Inspektorat serta sebagian karyawan yang merupakan “Orang Dalam” ditubuh PDAM. Dan Para pensiunan yang mencapai belasan orang yang diketahui hingga saat ini faji pensiunannya belum di cairkan karena manajemen tidak menyetorkan iuran bulanan.
Diketahui, Cukup banyak karyawan yang ingin mengikuti rapat itu, Namun karena tidak diundang sehingga tidak berani menghadiri.
“Sebenarnya banyak para karyawan PDAM yang ingin menghadiri rapat tersebut. Cuma tidak ada yang berani datang karena disamping tidak di undang. Rapat juga di adakan di inspektorat. Takutnya kami tidak di izinkan masuk karena bukan undangan dan di kantor luar PDAM. Yang diundang hanya KA Unit. Kabag dan para pensiunan. Makanya yang terbahas cuma persoalan pensiunan yang belum terbayarkan. Sedangkan persoalan pokok tidak dibahas karena yang menyuarakan tuntutan perobahan dan keadilan yang merata serta pemeriksaan keuangan dan menejemen PDAM tidak di undang,” jelasnya.
Dalam Rapat tersebut, Fattah Fikri, Ketua DPRK Aceh Timur didampingi Anggota DPRK Aceh Timur Ibrahim ( Odon ), menekankan bahwa menejemen PDAM harus bersih dan transparan, beliau juga menengahi kisruh yang selama ini mencuat di publik. Beberapa hal di internal PDAM tersebut harus di evaluasi”, demikian disampaikan Fattah Fikri.
Dalam Rapat itu, pihaknya menengahi sekaligus turut memberikan masukan positif kepada pihak Pengelola dan manajemen perusahaan PDAM Aceh Timur, dengan tujuan agar tidak lagi menimbulkan permasalahan – permasalahan yang menjadikan lemahnya kenerja,dan pada akhirnya berdampak kepada kurang maksimalnya pelayanan kepada masyarakat, khususnya pelanggan PDAM.
“Jangan mentang-mentang seorang pimpinan, bisa berbuat seenaknya pada bawahan, kami akan memantau terus perkembangan lanjutan di PDAM ini.
Kami Sebagai anggota Dewan, tetap menampung aspirasi yang disampaikan baik dari karyawan PDAM itu sendiri dan juga dari Masyarakat, jadi polemik kisruh ini wajib dituntaskan,” Ujar politisi muda Partai Aceh ( PA ) Aceh Timur ini.
Kami sangat kecewa, karena permasalahan yang di bahas pada pertemuan tersebut hanya masalah tunjangan hak karyawan yang telah pensiun yang belum ada realisasinya oleh PDAM.
Padahal diketahui, “saat demo dan unjuk rasa beberapa waktu yang lalu, ada beberapa poin yang muncul turut di permasalahkan, kok hari ini pada pertemuan dalam forum dengan manajemen perusahaan dan dewan pengawas yang muncul hanya masalah hak pensiunan saja, malah permasalahan lain tidak muncul, ini yang membuat saya dan kami selaku Dewan merasa kecewa, kami berharap semua onek – onek yang terpendam dapat di buka pada pertemuan tadi, namun nyatanya nihil”.sebutnya.
Menurut keterangan dari para karyawan. Bukan tidak di angkat isu dan tuntutan sewaktu Demo. Namun yang diundang rapat rata rata orang dalam. Tidak mewakili keseluruhan karyawan.
Jadi karyawan yang menuntut keadilan serta berani berbicara tidak di undang untuk rapat. Mungkin PJ nya merasa takut kalau semua karyawan buka mulut. Makanya yang diundang para karyawan yang rata rata “orang dalam” Ujar karyawan PDAM lain nya yang tidak diundang untuk menghadiri rapat tersebut.
Selanjutnya, Menurut ketua DPRK, Fattah Fikri, Pihaknya selaku Dewan di parlemen Aceh Timur tidak tinggal diam, bahkan siap menampung aspirasi yang masuk demi untuk kebersamaan kita semua. Dan Ia berjanji akan terus memantau perkembangan PDAM ini.
Kepada Pj.Direktur PDAM Tirta Persada Aceh Timur Iskandar, Fattah Fikri dengan tegas mengatakan, mulai hari ini, saya berharap agar Tingkatkan Kenerja dan Manajemen Perusahaan untuk lebih baik dari yang sudah – sudah, ciptakan propesional kerja yang positif agar tidak ada lagi kisruh yang menjadi polemik di tengah – tengah masyarakat.
Jangan mendiskriminasi para karyawan. Jangan ciptakan saling permusuhan di PDAM Aceh Timur. Seorang pemimpin harus menjiwai para pegawainya, bukan malah sebaliknya memusuhi dan menyalahkan pihak lain’nya, kalau ada kekisruhan di tubuh PDAM, berarti pimpinan nya gak becus, Terang Ketua DPRK.( hsb)