Pematangsiantar,Metroasia.co – Ketua LSM Forum13 Indonesia, Syamp Siadari sangat menyayangkan sikap Bupati Simalungun yang terkesan tidak peduli akan permasalahan yang timbul di Dinas Pendidikan, bahkan kuat dugaan bahwa Bupati menempatkan Zocson Silalahi, menjadi Kadis Pendidikan hanya sebagai mesin pencetak uang atau hanya kambing hitam dari permainan fee proyek yang diperankan orang orang dekat Bupati, Rabu (25/5/2022).
“Padahal sebelumnya, pada saat kampanye saudara RHS selalu mengumandangkan dirinya hadir sebagai Bapak Simalungun nyatanya apa, permasalahan yang santer juga bahkan adanya kebijakan yang menyengsarakan masyarakat terlihat tidak peduli” ucap Syamp.
“Bila memang Bupati RHS tidak mengambil langkah cepat mengganti saudara Zocson Silalahi layak kita duga bahwa penempatan Kadis sebagai mesin pencetak uang, kita tidak akan diam akan selalu kita pantau” jelas Syamp.
“Begitu juga Kejari Simalungun diminta tegas dan usut tuntas siapa dalang dan pemain pengadaan baju seragam batik yang dipaksakan harus dibeli murid SD – SMP se- Simalungun karena melihat corak warna motif dan bahan baju tidak mencapai Rp. 120.000, sesuai dengan taksasi harga pasaran dimintai penilaian dari beberapa pengusaha bordir – sablon dan para penjahit harga satuan baju seragam batik paling mahal seharga Rp. 55.000” jelas Syamp.
Sekali lagi kita tegaskan, kami dari LSM Forum13 Indonesia sudah mengkliping semua pemberitaa terkait dugaan penerimaan fee proyek dari vendor beru Sitepu yang tersangkut namanya Sekda dan Kadis Pendidikan Simalungun sampai adanya penyekapan di Hotel Batavia jalan Greja Pematangsiantar, dan akan kita surati Kapolda Sumut melalui Dirkrimsus Polda Sumut guna melakukan penyelidikan dan pemanggilan kepada vendor, Sekda dan Kadis Pendidikan Simalungun” tegas Syamp.(Try)