Metroasia.co,Aceh – Geuchik Gampong Tanjong, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, Faisal, mengaku tidak diberitahu oleh ketua kelompok soal adanya bantuan ternak berupa belasan lembu bantuan di desanya yang berasal dari dana program Pokir anggota DPRA beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya hanya diminta menandatangani dokumen soal pengajuan bantuan sebelumnya.
” Saya hanya menandatangani saat pengajuan proposal, tapi apakah itu turun atau tidak saya tidak tahu, dan tidak pernah diberitahukan sampai sekarang,” kata Geuchik Faisal kepada tim investigasi yang menemuinya, Selasa(21/ 04/2021).
Dia mengaku baru mengetahui adanya lembu bantuan itu setelah dipertanyakan oleh awak media, namun ia tidak mengetahui dimana keberadaan lembu bantuan yang diperuntukkan bagi kelompok peternak yang beralamat di Gampong Tanjong tersebut.
” Ya saya baru tahu setelah ini, dan sampai saat ini saya tidak tahu dimana lembu – lembu itu, karena tidak ada pemberitahuan sama sekali ke saya,” kata Geuchik Faisal yang didampingi salah seorang Kepala Dusunnya, Baharuddin itu.
Sementara itu, sang kepala dusun yang kebetulan berkunjung ke rumah geuchik tersebut menjelaskan kepada media, bahwa dirinya sempat mengetahui hal itu dan menyaksikan lembu tersebut lewat foto – foto yang diperlihatkan kepadanya.
” Ya, saya pernah diperlihatkan foto lembu – lembu itu, kayaknya diturunkan di sini, tapi sekarang lembunya kemana saya tidak tahu,” ungkap sang Kadus.
Pihak desa mengatakan bahwa mereka akan memanggil ketua kelompok beserta anggotanya untuk dimintai keterangan mengenai hal tersebut, dan mendesak agar bantuan lembu tersebut dikembalikan ke Gampong Tanjong.
” Ya, nanti akan kami panggil dan tanyakan, jika benar, kita minta lembu – lembu itu dibawa pulang ke Gampong Tanjong agat dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” tegas Geuchik Faisal.
Saat itu, awak media dan geuchik sempat berulangkali menghubungi S, ketua kelompok peternak di desa tersebut. Namun sayangnya telepon selulernya tidak diangkat. Barulah hari ini, awak media dihubungi dan diberi penjelasan ringkas dari ketua kelompok tersebut.
” Lembunya ada bang, cuma saya pindah ke Peunaron, karena sakit dan ada yang mati, kebetulan waktu itu datangnya jam 3 pagi, jadi saya lupa kasih tahu geuchik,” ungkap S.
Namun ia mengungkapkan bahwa dirinya tidak memegang data atau dokumen apapun terkait lima belas ekor lembu bantuan tersebut.
” Datanya enggak ada sama saya bang, saya cuma dikasih lembu begitu saja, ini saya mau lihatkan fotonya ke abang,” terang S lagi. (tim HS)