IDI RAYEUK,Metroasia.co – Pemerintah Kabupaten Aceh Timur terus melakukan langkah konkret dalam upaya penanganan kasus stunting dalam kabupaten Aceh Timur.
Sekretaris Daerah kabupaten Aceh Timur Ir Mahyuddin, M.Si dalam laporannya mengatakan, Langkah percepatan penanganan dilakukan mulai dari dukungan anggaran hingga program kesehatan yang dipost secara khusus kepada Perangkat Daerah terkait.
Menurutnya Ada dua langkah konkrit yang menjadi kunci dalam penurunan stunting yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitif.
Intervensi Spesifik yang dimaksud adalah intervensi yang berhubungan dengan peningkatan Gizi dan Kesehatan sementara Intervensi Sensitif, adalah intervensi yang berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting.
Khusus untuk intervensi spesifik itu perangkat Daerah yang terlibat yaitu dinas kesehatan, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong.
Sementara intervensi sensitif melibatkan
Dinas KB, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah, BPJS, Dinas Sosial, Bappeda, Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan, dan Dinas ketahanan Pangan Dan Penyuluhan.
Sekda Aceh Timur Mahyuddin merincikan Dari data yang dihimpun angka kasus stunting mulai menurun di Aceh Timur.
Dirincikannya, menurut Survey Status Gizi Indonesia dari Kementerian Kesehatan tahun 2021 kasus stunting di berada pada angka 38,2 persen. Selanjutnya pada tahun 2022 data menjadi 33, 60 persen.
Kemudian merujuk pada Survei Kesehatan Indonesia SKI pada tahun 2023 angka stunting turun menjadi 20,70 persen.
Dan pada tahun 2024 ini menurut data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat turun menjadi 14 persen.
Diakui Mahyuddin, Pemerintah Kabupaten Aceh Timur terus berusaha meningkatkan peran serta semua pihak untuk percepatan penurunan stunting sebagaimana diamanatkan oleh Perpres No. 72/ 2021 sebesar 14% secara nasional.
Mahyuddin mengajak bekerja sama dan melibatkan semua unsur terkait serta pemangku kebijakan dalam mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Aceh Timur.
“Mari kita membangun sinergi dengan semua elemen masyarakat di Kabupaten Aceh Timur untuk terus menurunkan stunting. Penanganan stunting ini merupakan tanggung jawab bersama,” demikian tutup Mahyuddin.
Dalam sambutannya Pj. Bupati Aceh Timur Amrullah mengatakan terdapat dua komponen penting yang wajib berjalan beriringan, untuk dapat mendukung percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting di kabupaten Aceh Timur.
Pertama, komitmen pentahelix dalam bekerjasama dan bermitra, untuk dapat saling mendukung intervensi pencegahan dan penurunan stunting, secara holistic integratif tematik dan spasial serta memiliki keterukuran target yang jelas.
Kedua, peran keluarga yang sangat penting dalam mencegah stunting pada setiap fase kehidupan, mulai dari janin dalam kandungan, balita, remaja, calon pengantin dan ibu hamil.
Perlu saya sampaikan pula bahwa, data merupakan faktor penting yang wajib kita perhatikan bersama, agar upaya penurunan stunting dapat tepat sasaran.
Disamping itu, data yang akurat juga akan menjadi rujukan dalam perencanaan, monitoring dan evaluasi intervensi stunting. maka dari itu pada kesempatan ini,
Ia juga mengharapkan kepada tim percepatan penurunan stunting ditingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, opd terkait, bidan desa, petugas gizi dan petugas terkait lainnya, agar proses data hendaknya dilakukan dengan memperhatikan validitas dan akurasi data yang baik dan benar.
“Saya menaruh harapan besar agar percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting di gampong terutama dalam pengawasan dan pembinaan penggunaan dana desa dan sumber – sumber dana yang memungkinkan lainnya sesuai dengan ketentuan dan perundangan yang berlaku,” demikian tutup Amrullah.(hsb)