Samosir, Metroasia.co – Kepolisian Resor Samosir berhasil mengungkap kasus pencurian hewan ternak kerbau di Kabupaten Samosir. Hal itu disampaikan Kapolres Samosir, AKBP Josua Tampubolon saat konferensi pers yang digelar di halaman Mapolres Samosir, Rabu (3/8/2022).
Sebelumnya, Polres Samosir berupaya keras mengungkap kasus pencurian kerbau. Dan masih gagal, dikarenakan tidak ada ciri khusus yang menjadi petunjuk proses pengungkapan.
“Sebelum saya di sini, pencurian kerbau memang sudah marak. Namun jarang terungkap. Kita susah mengenali kerbau yang hilang. Karena kerbau ini tidak punya ciri-ciri khusus.”ujar AKBP Josua.
Lanjutnya, pada Sabtu sekira pukul 04.00 WIB (30/7/2022), personil Polsek Simanindo berhasil menemukan satu unit mobil pickup grand max warna hitam dengan nopol BK 9337 EP.
“Berkat laporan warga, ada mobil pickup ditemukan. Mobil tersebut berisi 1 ekor kerbau dan tanpa pengemudi di dalamnya.” ungkap Josua.
Dengan gerak cepat, Personel Polsek Simanindo, dibantu Tim Anti Begu Sat Reskrim Polres Samosir langsung melakukan penyelidikan.
Setelah dilakukan penyelidikan, Reskrim Polres Samosir pun berhasil mendeteksi.
“Kita berhasil mendeteksi, bahwa ada seseorang yang diduga tersangka berinisial SP, ditemukan oleh anggota. Setelah dilakukan interogasi. Kemudian, petugas kembali menemukan satu pelaku lagi berinisial DH (32).” Beber Josua.
Penelusuran ini merupakan tindak lanjut atas laporan warga yang kehilangan ternaknya. Salah satunya Anto Pandiangan, warga Desa Mogang Parlombuan, Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir, yang kehilangan kerbau sebanyak 2 ekor.
Usai mengamankan para pelaku, petugas kemudian melakukan pengembangan, dan berhasil menemukan penadah kerbau, berinisial AH (55) yang berada di Medan.
“Penadah, para pelaku dan ternak korban pencurian yang berjumlah 3 ekor berhasil kita amanka.” ungkapnya.
Dijelaskan, Menurut pengakuan kedua pelaku, mereka merencanakan dan melakukan pencurian kerbau dengan alasan ekonomi. Para pelaku juga telah melakukan aksi sejak Oktober 2021.
“Mereka berniat melakukan pencurian kerbau karena didorong faktor ekonomi. Salah satu pelaku ini merental mobil, kemudian mereka mencari sasaran di mana kerbau-kerbau yang bisa dicuri.” ujar Josua.
“Dalam menjalankan aksinya, para tersangka membagi tugas, tersangka SP, berperan sebagai pengemudi mobil pick up. Sementara DR, berperan sebagai orang yang menarik kerbau ke dalam mobil. Mereka mencuri kerbau ini, biasanya antara jam 3-4 pagi,” jelasnya.
Kapolres Samosir AKBP Josua menyampaikan, SP mengakui sudah melakukan pencurian kerbau dari Samosir sebanyak 8 kali.
“Jadi, keterangan dari tersangka bahwa mereka sudah melakukan pencurian kerbau ini sebanyak 8 kali.” kata AKBP Josua.
“Untuk jumlah kerbau masih kita dalami dan belum langsung percaya, apakah ada kerbau yang dipelihara. Semua masih kita lakukan pendalaman.”tutur AKBP Josua.
Sementara itu, pemilik ternak asal Palilpi Anto Pandiangan mengaku lega.
Pandiangan mengatakan, biaya untuk hidup dan menyekolahkan anaknya bergantung pada kerbau yang digembalakan.
“Saya Anto Pandiangan, mengucapkan terimakasih kepada Kapolda Sumut. Dan juga kepada bapak Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon. Atas keberhasilan nya, mengungkap dan menangkap pelaku pencuri kerbau kami dalam tempo yang singkat.”kata Pandiangan. (R. Hamdani)