Aceh Timur,Metroasia.co – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Timur Ir.Mahyudin M.Si, dinilai telah menyepelekan Syi’ar Islam karena meniadakan Takbiran Keliling Idul Adha 1445 H/ 2024 M.
Peniadaan takbiran keliling itu sesuai dengan Surat Edaran (SE) yang keluarkan oleh pemkab Aceh Timur dengan nomor: 451/4361 perihal pemberitahuan yang ditujukan kepada seluruh Camat dalam wilayah Aceh Timur tertanggal 11 Juni 2024. Namun dalam surat tersebut tidak dijelaskan alasan meniadakan takbiran keliling dengan kendaraan.
Hal ini pun dinilai sangat bertolak belakang dengan kondisi daerah. Dimana daerah kabupaten Aceh Timur khususnya provinsi Aceh dikenal dengan sebutan serambi Mekah. Sebab penduduk provinsi Aceh 99% mayoritas beragama Islam.
Ironisnya, Pj Bupati Aceh Timur diduga lebih mengutamakan perhelatan Pekan Olahraga Daerah (Popda) dibandingkan dengan perayaan syi’ar Islam.
“Sungguh ironi kejadian di negeri syari’at. PJ bupati Aceh Timur dengan gampangnya mengeluarkan Surat edaran yang bertolak belakang dengan kondisi daerah. Di negeri syari’at yang berlabel kan Serambi Mekkah. Seorang kepala daerah mewajibkan masyarakat untuk memeriahkan Acara Popda. Sementara malam Agung yang penuh kemuliaan yaitu malam hari raya idul Adha. Takbiran di tiadakan,” ungkap sarnidam.
Ia juga menyesalkan sikap Pj Bupati yang memerintahkan jajarannya menyemarakkan perhelatan Popda 2024.
“Untuk Popda PJ memerintahkan melalui surat edaran (SE) untuk menyemarakkannya.Sedangkan untuk takbiran malam hari raya idul Adha keluarkan Surat edaran takbiran di tiadakan oleh Pemimpin di negeri syariah,”imbuhnya.
Menurut Sarnidam, Perintah Allah kepada umat Islam membesarkan dan menyemarakkan takbiran malam hari raya. Terlebih-lebih hari raya idul Adha. Tapi di tantang oleh PJ bupati dengan Surat edaran bahwa takbiran malam hari raya di tiadakan.
“Sungguh berani pemerintah Aceh Timur meniadakan takbiran keliling menggunakan kendaraan menyambut malam Lebaran Idul A dha 1445 Hijriah,” ujarnya.
Ketua Forkab Aceh Timur tersebut juga menilai bahwa pemkab Aceh Timur telah meremehkan syi’ar Islam dan mendewakan acara Popda yang menghamburkan uang rakyat.
“Acara Popda yang menghamburkan uang hanya untuk olahraga di elukan. Sementara untuk syi’ar Islam yang sudah perintah Allah ditiadakan,” umpat sarnidam.
Lebih lanjut Sarnidam menyatakan bahwa langkah PJ bupati Aceh Timur yang tidak menggelar takbir keliling adalah langkah menyepelekan syi’ar. Dan Lebih mementingkan hura hura Popda. Ini sulit diterima oleh akal sehat serta masyarakat Aceh Timur yang 99% beragama Islam.
Sarnidam mengajak para aktivis dan Para pemuda serta pimpinan dayah dan seluruh masyarakat Aceh Timur yang cinta akan syari’at Islam untuk tetap melaksanakan takbir keliling seperti biasanya.
Menurut pemuda yang sangat peka terhadap syi’ar Islam dan kemiskinan di Aceh timur. Sangat menyesalkan sikap PJ Bupati Aceh Timur yang rela ngeplot dana Besar besaran dan menyerukan wajib memeriahkan Popda. Namun terbalik 180 derajat sikap nya terhadap syi’ar dan syariat Islam yaitu meniadakan takbiran keliling kota. Ironisnya Ini terjadi di negeri syari’at Islam.
“Tunggu lah azab Allah yang Lebih pedih Saat syi’ar Islam saudara abaikan. Pengalaman pahit yang pernah terjadi jangan sampai terulang kembali menimpa pemimpin Aceh Timur,” Ungkap tokoh masyarakat dan ketua Forkab Aceh Timur yang dikenal sangat sosial Ini dengan sedih.
Sampai berita ini diterbitkan, Pihak terkait maupun Pj Bupati Aceh Timur belum berhasil dikonfirmasi terkait alasan surat edaran tersebut.(Hsb)