Medan,Metroasia.co – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) dan Pemerintah Daerah wilayah Mebidang serta Kemenhub RI memastikan kesiapan dalam pembangunan proyek Mastran Bus Rapid Transit (BRT) Mebidang. Proyek ini diyakini sebagai solusi transportasi publik yang lebih nyaman, aman, efektif dan efisien di kawasan Mebidang, yang meliputi Medan, Binjai, dan Deli Serdang.
Mewakili Pj Gubernur Sumut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumut, Agustinus Panjaitan, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama dengan Pemda dikawasan Mebidang telah mempersiapkan dengan matang untuk melaksanakan proyek ini. “Kami bersama Pemerintah Daerah wilayah Mebidang telah menyiapkan segala aspek yang diperlukan melalui pembentukan PIU (Project Implementation Unit) Daerah, untuk memastikan pembangunan proyek Mastran BRT Mebidang berjalan lancar,” kata Agustinus yang juga sebagai Ketua PIU (Project Implementasi Unit) Mastran BRT Mebidang, dalam sambutannya pada peluncuran proyek Masstran BRT Mebidang di eks Terminal Amplas, Medan, Jumat (19/4).
Melalui dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah, serta anggaran yang telah disiapkan, proyek Mastran BRT Mebidang diharapkan dapat segera dimulai pembangunannya dan menjadi solusi yang efektif bagi permasalahan transportasi di kawasan Mebidang.
Agustinus Panjaitan mengungkapkan bahwa Mebidang memiliki pergerakan populasi mencapai 4,7 juta per hari dengan biaya transportasi rata-rata sebesar 12.000 rupiah per orang per hari. “Kami berkomitmen meningkatkan penggunaan transportasi publik dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi,” kata Agustinus.
Dalam grand design pembangunan transportasi Mebidang, Dishub Sumut tengah mengevaluasi berbagai opsi, mulai dari BRT, LRT line, MRT, hingga Tramway. Selain itu, pihaknya telah menandatangani MoU dengan pemerintah daerah dan Kementerian Perhubungan untuk mengelola 17 koridor angkutan massal terintegrasi. MoU tersebut juga telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan Working Level Agreement (WLA) yang berisikan tanggung jawab masing-masing pihak.
Walikota Medan, Bobby Nasution, yang juga turut hadir dalam acara peluncuran, meresmikan proyek Mastrans BRT Mebidang dengan anggaran sebesar 1,9 triliun yang didukung oleh World Bank. “Solusi transportasi ini akan membantu kelancaran aktivitas masyarakat dan menjadi alternatif yang layak bagi kendaraan pribadi,” ungkap Bobby.
Proyek ini direncanakan akan dimulai operasionalnya pada Agustus 2024 dengan menyediakan 60 bus listrik untuk 5 rute dengan total panjang rute mencapai 176,50 km. Targetnya, proyek ini akan beroperasi penuh pada tahun 2027 dengan 515 bus listrik yang melayani 17 rute dan 32 halte besar di seluruh Medan, Binjai, dan Deli Serdang.
Meski mengalami keterlambatan peluncuran karena masalah administrasi, Direktur Angkutan Jalan, Kementerian Perhubungan, Suharto, menegaskan komitmen penuh untuk melanjutkan proyek ini. “Dukungan dari pemerintah daerah sangat penting bagi kami. Program ini akan membawa perubahan signifikan dalam mobilitas masyarakat Sumut,” tutur Suharto.
Dengan dukungan dari berbagai pihak dan anggaran yang telah disiapkan, proyek Mastran BRT Mebidang diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memajukan kultur pembangunan di Kota Medan. (*)