Metroasia.co, Simalungun
Rahmad alias Memed selaku produsen/pemasok bibit rambutan dan alpukat kepada Pangulu Nagori Margomulio, kecamatan Gunung Malela, kabupaten Simalungun mengakui harga bibit bibit adalah sebersar 50 ribu, Namun karena dititip menunggu waktu pembagian harga menjadi Rp100.000,-.
Pengakuan tersebut diungkapkan Memed kepada media melalui percakapan telpon pada hari kamis, tanggal (6/2/25)
“Sebenarnya harganya 50 ribu per batang bang, baik itu rambutan maupun alpukat. tapi waktu itu Pangulu “M.Sapii” bilang kalau bibit pesanannya itu belum bisa langsung dibagikan karena menunggun waktu, sehingga ada kesepakatan menjadi 100 ribu karena biaya merawat sampai diangkat” ucap Memed
Disinggung tentang apa saja perawatan yang dilakukannya selama bibit masih dalam penitipan? Namun Memed mengatakan hanya melakukan penyiraman saja.
“Ya menyiram lah bang” jawabnya
Selanjutnya, ditanya tentang kualitas bibit, Memed mengatakan jika bibit rambutan dan alpukat yang di jual kepada Sapii itu adalah bibit unggul.
Namun meskipun demikian, Pernyataan Memed itupun berbeda dengan informasi yang didapat dari seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya dalam pemberitaan.
“Masyarakat banyak yang tidak mau menerima bibit itu, karena meragukan kwalitasnya” sebut sumber
“Lah orang dia buat sendiri kok dihalamanya. itu sana abang cek” Pintanya untuk meyakinkan sambil berharap agar Inspektorat maupun Kejaksaan memeriksa Sapii selaku Pangulu Margomuliyo.
“Ia. Inspektorat dan Kejaksaan baiknya melakukan pemeriksaan padanya” tegasnya
Diwaktu terpisah, Sabtu (8/2/25) Memed yang dikonfirmasi melalui pesan Whatsab tentang kepemilikan izin usaha pembenihan yang diketahui adalah untuk memudahkan pengawasan dan jaminan mutu benih belum memberi jawaban. (Rob)