Aceh Timur,Metroasia.co – Sejak menjabat menjadi Keuchik Seuneubok Panton, Asnawi sudah mendapatkan serangan bertubi-tubi yang dilakukan oleh Tuhan peut. Bahkan tuha peut diduga bekerjasama dengan Camat Padri,S.Pd untuk melengserkan Asnawi dari Keuchik Seuneubok Panton, kecamatan Darul Falah, Kabupaten Aceh Timur.
Menurut Asnawi, Mulai tahun pertama menjalankan tugas sebagai Keuchik(Kepala Desa) terpilih, berbagai program kerjanya mulai dihambat dengan segala macam cara.
Salah satu program Asnawi yang diganggu adalah pembangunan balai panggung berbahan papan.
Dijelaskannya, Saat pembangunan sedang dilaksanakan, teror pun datang seketika. Dimana terjadi pembakaran bahan bangunan oleh orang tak dikenal. Dan yang anehnya, hingga saat ini pula oknum pembakar tersebut bebas melenggang tanpa adanya tindak lanjut secara hukum.
Kemudian, Keuchik Seuneubok Panton bernama Asnawi mulai digoyang oleh kubu-kubu yang bahkan akhirnya diduga camat pun ikut mendukung.
Pada tahun kedua Keuchik bertugas yaitu tepatnya pada tahun 2023, Keuchik merealisasikan pelaksanaan salah satunya kegiatan Saluran Air. Namun batal dilanjutkan karena persoalan teknis,sebab jalur saluran air tersebut masuk ke lahan warga dan tidak diizinkan oleh pemilik tanah.
Oleh karena saluran air gagal dilaksanakan. Kemudian Keuchik mencari solusi alternatif untuk melanjutkan kegiatan tersebut di areal lainnya.
Namun seiring waktu terus berjalan pelaksanaan saluran air pun tak kunjung terselesaikan.
Atas Kelalaian normatif inilah dimanfaatkan oknum oknum sebagai peluru tembakan bagi kubu yang tak menyenangi Asnawi sebagai Keuchik.
Masyarakatpun terprovokasi dengan menuding Keuchik telah melakukan penggelapan anggaran dengan kegiatan fiktif.
Walau demikian, Keuchik mengakui kelalaiannya dan berjanji akan mengembalikan anggaran sebesar 60 juta tersebut dengan satu surat pernyataan resmi bermaterai. Meskipun Keuchik tidak melakukan kegiatan fiktif(Ada bukti kegiatan) namun Asnawi dengan legowo memenuhi permintaan tuha peut dan segelintir masyarakat yang merupakan pengaruh tuha peut.
Tak selesai sampai disitu,Keuchik lagi-lagi ditekan oleh Tuha peut dan merangkul sejumlah warga agar berbagai program kegiatan Keuchik tak boleh dilaksanakan apabila belum merealisasikan janjinya untuk mengembalikan dana yang terpakai tersebut.
“Ikut juga camat mendukung dugaan provokasi Tuha peut (legislatif gampong (Desa) yang membuat aturan hukum di gampong) dengan tidak bersedia melakukan verifikasi RPD ( Rencana Penggunaan Dana) yang mengakibatkan gagalnya realisasi program desa di tahun 2024,” kata Asnawi,Senin(18/11).
Padahal dana yang akan ditarik tersebut untuk kepentingan penyaluran BLT bagi masyarakat, honor perangkat Desa dan lainnya.
Imbas permainan politik di desa tersebut dan diduga mendapat dukungan Camat Darul Falah , Padri,S.Pd mengakibatkan timbul gejolak di masyarakat.
Gejolak dimasyarakat tersebut menjadi momentum berharga bagi Tuha peut dan Camat setempat sehingga sukses melengserkan Keuchik Asnawi yang terzholimi tersebut.
Dengan jingkrak kegirangan , camat langsung menunjuk seorang sekdes PNS dari desa lain untuk menjalankan tugas sebagai PJ.Geuchik Seuneubok Panton,Syarwani.
Bahkan dengan arogannya , SK PJ Keuchik, belum dalam genggamannya, Syarwani langsung mengadakan rapat mendadak didesa Seuneubok Panton sekira Sabtu malam, 16 November 2024 tanpa melakukan pemberitahuan kepada Sekdes Seuneubok Panton dan Keuchik terpilih.
Menanggapi hal itu, Ketua LBHA – LBH IDI , Nurdin mengungkapkan kepada media ini , Senin 18 November 2024 mengecam keras atas tindakan camat serta PJ. Geuchik karena telah mempraktekkan tindakan inprosedural dalam pemerintahan.
“Saya mengecam keras atas tindakan camat dan “PJ.Keuchik.
Keuchik belum melakukan kesalahan yang fatal. Bahkan PJ.Bupati Aceh Timur hanya memberikan surat teguran yang bersifat kesalahan administratif dan itupun telah dilaksanakan oleh Asnawi.
Isi dari surat teguran administrasi tersebut hanya memerintahkan Keuchik terpilih untuk melaksanakan tugasnya yang tercantum dalam 4 Poin.
Yang sangat fatalnya lagi adalah PJ.Keuchik telah menganggu ketentraman dan melecehkan Keuchik terpilih dengan melakukan rapat atau musyawarah desa.
Terpisah, Saat awak media konfirmasi tuha peut gampong Seuneubok Panton zainal abu bakar melalui seluler tidak menjawab. Begitu juga dengan Camat Darul Falah Padri yang dihubungi melalui seluler sedang tidak aktif. Sampai berita ini di publikasikan, belum diperoleh keterangan dari camat Darul Falah.(Hsb)