Simalungun,Metroasia.co – Puluhan Mahasiswa dan PPD (Pemuda Peduli Demokrasi) turun ke jalan serta menggeruduk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Simalungun melakukan unjuk rasa (unras).
Unjuk rasa damai tersebut terjadi akibat adanya kebobrokan dan netralitas KPU, Jum’at (2/2/2024).
Unras Mahasiswa dan Pemuda Peduli Demokrasi juga dilatar belakangi dengan adanya beberapa temuan terkait kinerja KPU dan netralitas yang dipertanyakan. Bahkan juga mereka menganggap kinerja KPU bobrok.
Dalam pernyataan sikapnya, elemen dari Mahasiswa dan juga Pemuda Peduli Demokrasi menilai kinerja KPU dalam melaksanakan sosialisasi DPTb tidak terealisasi secara baik kepada masyarakat desa di Simalungun.
Mempertanyakan kepada Ketua KPU terkait beberapa orang KPPS yang mengundurkan diri. Elemen Mahasiswa dan Pemuda Peduli Demokrasi juga menduga bahwa anggaran dana sosialisasi tidak terarah.
“Kami menduga bahwa ketua KPU Simalungun mengarahkan KPPS dan Linmas TPS untuk memilih memenangkan Caleg DPR RI inisial ADK,” ujar pendemo kemudian membacakan tuntutan. Aksi dipimpin Dimas Pratama dan Andry Napitupulu.
Selain itu juga, elemen Mahasiswa dan Pemuda Peduli Demokrasi menduga ketua KPU mengarahkan KPPS dan juga Linmas untuk memilih memenangkan Caleg DPRD Provinsi yang sedang jabat sebagai ketua DPRD.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Simalungun, Johan Septian Pradana menyampaikan. Apa yang menjadi tuntutan mahasiswa dan juga pemuda peduli demokrasi yang unjuk rasa akan menjadi masukan pihaknya.
“Masukan dari adek-adek mahasiswa dan pemuda peduli demokrasi akan menjadi masukan dan evaluasi,” ungkap Johan Septian menyambut unjuk rasa di kantor KPU Simalungun.(Robs)