Metroasia.co, Simalungun
Rasa kepercayaan masyarakat Nagori Banjar Hulu kepada Kejaksaan Kabupaten Simalungun semakin ternodai akibat lambatnya penanganan kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Kardianto, Pangulu Nagori Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang wanita bernama Dian dalam aksi unjuk rasa kepada Kejaksaan Simalungun pada hari Selasa (20/5). Dian meminta agar kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Kardianto, yang tidak membagikan uang Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahun 2024 kepada masyarakat, segera diproses.
“Kami kecewa kepada Kejaksaan Simalungun. Kami masyarakat Ujung Padang sudah berlarut-larut datang ke sini, dari tahun 2024 sampai detik ini (20/5/2025) kami berada di tempat ini, tetapi tidak ada respon positif dari kejaksaan ini,” ungkap Dian.
Dian juga mempertanyakan apakah Kejaksaan Negeri Simalungun benar-benar berfungsi sebagai pengayom masyarakat. “Karyanto korupsi tidak sedikit, tetapi satu tahun penuh BLT dari Dana Desa tidak ada disampaikan kepada kami. Jadi, tolong tindakan tegasnya, jangan sampai kami coreng nama Kejaksaan Negeri ini,” tegas Dian.
Menanggapi aksi tersebut, Kasipidsus Kejaksaan Simalungun, Reza, menjelaskan bahwa laporan persoalan yang dilakukan oleh Pangulu Kardianto baru diterima pada bulan Maret. Namun, tindakan pemeriksaan kepada Kardianto sudah dilakukan dan sedang dalam tahap penghitungan oleh pihak inspektorat. Reza meminta masyarakat Nagori Banjar Hulu untuk bersabar dan memberikan waktu untuk melakukan pekerjaannya dalam kasus tersebut.