Simalungun,Metroasia.co – Ketua TP PKK Kabupaten Simalungun Ny Ratnawati Radiapoh Hasiholan Sinaga mengatakan bahwa kontribusi perempuan terhadap peningkatan pendapatan keluarga semakin diperlukan.
Hal tersebut disampaikan Ratnawati saat menjadi narasumber pada Kegiatan Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi pada Organisasi kemasyarakatan kewenangan Kabupaten/Kota yang laksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Simalungun di Pamatang Raya, kabupaten Simalungun berjudul “Peran Perempuan Dalam Peningkatan Ekonomi Keluarga Khususnya Industri Rumahan Menuju Keluarga Sejahtera”.
Disampaikan Ratnawati, pembangunan nasional bertujuan memberikan keadilan dan kemakmuran bagi kehidupan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan.
Namun demikian, Ratnawati menyebutkan, keterlibatan perempuan dalam proses pembangunan, masih belum maksimal seperti adanya pembedaan peran, status, tanggungjawab dan pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan yang menimbulkan ketidakadilan.
Menurut Ratnawati, pengembangan usaha industri rumahan dapat dijadikan sebagai landasan kebijakan ekonomi untuk penanggulangan kemiskinan.
“Tujuannya untuk melibatkan peran perempuan sebagai ‘bridging’ atau transisi dari peran domestik rumah tangga ke peran professional dan produktif dalam menghasilkan pendapatan,”ujar Ratnawati, Jumat(04/04/2024).
Selanjutnya Ratnawati memaparkan tentang bagaimana pemberdayaan ekonomi perempuan dilaksanakan, menurutnya keterlibatan dan kontribusi TP PKK Simalungun dalam upaya memajukan sektor ekonomi perempuan khususnya industri rumahan perorangan maupun kelompok terdapat pada Pokja II PKK, yaitu Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK, pendekatan secara terpadu dengan melibatkan lintas sektoral terkait, kelompok usaha ekonomi perempuan, LSM dan dunia usaha, dan Pendekatan Pengembangan Kelompok Perempuan Produktif (PKP2).
Sebelumnya, Kepala DPPPA Sri Wahyuni melaporkan, tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan kepada perempuan, para pelaku industri rumahan, pengusaha kecil dan menengah serta perempuan yang sudah pulih dari KDRT.(Robs)