Aceh Timur,Metroasia.co – Ketua DPRK Aceh Timur Fatah Fikri, mengungkapkan bahwa pihaknya akan memanggil semua pihak leasing di Aceh Timur, khususnya pimpinan PT. Adira Finance Idi Rayeuk, terkait sejumlah masalah yang berkaitan dengan konsumen, masyarakat Aceh Timur, khususnya perkara pengaduan masyarakat soal tata cara penarikan sejumlah unit oleh debt collector yang dinilai menyalahi aturan.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan yang akrab disapa Bang Tata itu, menanggapi permintaan sejumlah awak media di Aceh Timur yang menemuinya di gedung wakil rakyat tersebut.
” Insha Allah kita akan panggil pihak leasing, sebagaimana masukan dari rekan – rekan media, dan nanti kita juga akan undang rekan -rekan media pada kesempatan itu,” kata Bang Tata dihadapan awak media, Selasa 29 April 2024.
Selain soal beberapa kasus penarikan itu, DPRK juga akan mempertanyakan soal konstribusi pihak perusahaan leasing terhadap keuangan daerah, termasuk soal CSR dan penerapan etika syariat di segala sisi bisnis pembiayaan tersebut.
” Kita akan berkordinasi dengan semua pihak terkait dan tentunya pihak kepolisian, dan mempertanyakan semua hal yang diperlukan berkaitan perusahaan leasing,” tambah Bang Tata yang diprediksi bakal kembali memimpin DPRK Aceh Timur pada periode berikutnya itu.
Saat menyampaikan itu, ketua dewan tersebut didampingi Ronny H, yang diberi kesempatan menyampaikan pendapatnya terkait sejumlah persoalan tersebut.
” Antara masyarakat dan perusahaan leasing tentunya ada hubungan saling membutuhkan, karena banyak yang terbantu untuk bisa dapat kemudahan memperoleh kendaraan yang diinginkan, tapi kita berharap perusahaan leasing memperhatikan kearifan lokal, jangan sewenang – wenang, dan konsumen pun mesti bijaksana memenuhi tanggungjawabnya,” ujar Ronny.
Dia menegaskan pihaknya akan terus mengawasi persoalan yang berkaitan antara pihak leasing dan konsumen di Aceh Timur, dan juga akan terus mengawal sejumlah pihak terkait konstribusi dan CSR perusahaan di Aceh Timur.
“Kami akan terus mendorong DPRK untuk lebih ketat lagi mengawasi persoalan perusahaan di Aceh Timur, bukan hanya perusahaan leasing, tapi semua, jangan hanya cari untung saja di sini, tapi tak ada konstribusinya bagi daerah dan pengembangan masyarakat, kedepannya ini akan jadi fokus kami,” tutupnya.
Sehari sebelumnya, puluhan awak media mendatangi kantor Adira Idi Rayeuk, bermaksud ingin berdialog dan mempertanyakan soal penarikan sejumlah kendaraan milik konsumen, namun upaya awak media itu ditolak, karena pimpinan Adira tersebut hanya bersedia bertemu dengan satu atau dua orang awak media saja.
Meski pun sempat terjadi cek cok antara awak media dan petugas Adira, dan tidak menemukan kesepakatan, awak media pun bergegas meninggalkan kantor itu menuju gedung DPRK untuk menemui Ketua DPRK Aceh Timur, Fatah Fikri. (tim)