Bener Meriah,Metroasia.co – Aliansi Masyarakat Gayo (AMG) menuding Pj Bupati Bener Meriah terkesan tidak serius menanggani persoalan makam kuno yang telah di relokasi oleh pihak PT. Brantas Abipraya.
Makam tersebut terkena dampak oleh pengerjaan waduk di gunung keureuto, tepatnya di perbatasan antara Kabupaten Aceh Utara dan Bener Meriah,Jum’at (01/09/2024).
Dalam permasalahan ini, Aliansi masyarakat gayo (AMG) menilai Pj Bupati Bener Meriah terkesan tidak komitmen. Padahal sudah 2 minggu lamanya dari aksi protes yang di laksanakan oleh Aliansi Masyarakat Gayo pada hari Jum’at 18 agustus yang lalu di halaman kantor Bupati Bener Meriah.
Banyak tuntutan yang masih belum di tepati hingga saat ini. Salah satunya adalah pembentukan Tim gabungan untuk melakukan inventarisasi dan dokumentasi, potensi Kawasan Cagar Budaya makam Bendungan Keureuto.
Hal itu sesuai poin kesepakatan dan komitmen bersama.Yang terdiri dari unsur pemerintah, ahli waris, wartawan, sejarawan, tim ahli Cagar Budaya, ulama, pemuda dan juga masyarakat.
Melalui siaran tertulisnya kepada awak media Gilang, selaku penanggung jawab Aliansi Masyarakat Gayo mengatakan. “PJ Bupati seharusnya dapat berkomitmen dengan kesepakatan awal hasil audiensi pada tanggal 18 agustus yang lalu di hadapan masyarakat, dengan agenda penentuan Tim inventarisasi dan dokumentasi pembongkaran makam yang di lakukan oleh PT. Brantas Abipraya.” Ucapnya
Orang No.1 di Kabupaten Bener Meriah itu, di minta tegas dalam mengambil keputusan dalam persoalan makam yang telah di relokasi tersebut, yang kian hari terus tidak membuahkan hasil dari apa yang telah di sepakati bersama Aliansi Masyarakat Gayo waktu itu.
“Saya pikir Tim tersebut sudah terbentuk, nyatanya hingga saat ini hasilnya nihil. jangan selalu membuat persoalan ini terkesan hanya untuk mengulur-ulur waktu dan menghabiskan anggaran saja, disini kualitas pak Pj Bupati akan di uji.” Tutup gilang tem A-PPI.(Hasbi/ Rel).