Batam,Metroasia.co – MANTAN presiden India, Dr. Abdul Kalam, pernah berkisah, suatu hari ibunya membuat makan malam setelah seharian bekerja keras. Ia pun meletakkan sepiring “sabzi” dan roti gosong di depan ayahnya.
Dengan tenang, ayahanda memakan roti itu seraya bertanya Abdul Kalam yang saat itu masih kecil, bagaimana hari-harinya di sekolah.
Tak lama ia mendengar ibunya meminta maaf kepada sang ayah atas roti gosong tersebut. “Sayang, aku suka roti gosong,” jawab sang ayah.
Malamnya, Abdul mencium ayahnya, mengucapkan selamat malam seraya bertanya apa benar dia menyukai roti gosong itu?
Sang ayah pun memeluk Abdul sambil menjawab, “Ibumu melalui hari yang berat dengan pekerjaannya hari ini dan dia benar-benar lelah. Roti gosong tidak pernah menyakiti siapa pun, Kata-kata kasarlah yang akan menyakitkan!” jelasnya.
Tak berhenti hanya di situ, sang ayah melanjutkan:
“Kau tahu nak? Hidup ini penuh dengan hal-hal yang tidak sempurna dan orang yang tidak sempurna. Ayah pun bukan lelaki terbaik, dan telah belajar menerima ketidaksempurnaan itu.”
“Apa yang telah aku pelajari selama bertahun-tahun adalah: menerima kesalahan satu sama lain dan memilih untuk merayakan hubungan,” pungkasnya. Benar-benar lelaki berhati emas.
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea).
Sumber: Artikel Hafidz Alattas