simalungu,Metroasia.co – Salah satu Perguruan Karate yang berada di bawah naungan FORKI yaitu perguruan Karate-Do TAKO Indonesia menyatakan kecewa kepada oknum Pengurus Provinsi FORKI Sumut. Khususnya yang membidangi bagian organisasi yang bernama Rawi Khrisna.
Pasalnya, Rawi Krishna memberikan izin kepada Said Kelana Ade Putra wasit nasional memimpin even kejuaran U21 IMT-GT 2023.
Sementara, Said belum mengantongi izin pindah perguruan dari Tako Indonesia ke perguruan INKADO.
Kekecawan ini di sampaikan oleh Pengurus Provinsi TAKO Sumut oleh Kepala Bidang pembinaan dan Prestasi yaitu Lazuardi Damanik dan Herman Sujoko sebagai Binpres PB. TAKO Indonesia sie Kepelatihan dan prestasi sie kepelatihan.
Mereka menjelaskan kalau Kabid Organisasi FORKI Sumut, Rawi Khisna telah melanggar AD/ ART FORKI yang tertuang pada pasal 7ayat1, tentang perpindahan perguruan.
“Melarang bagi siapa saja yang pindah perguruan tapi belum mengantongi surat ijin pindah dari perguruan asal ke perguruan baru, tidak boleh mengikuti semua kegiatan FORKI selama 2 tahun ke depannya,” demikian bunyi pasal 7 ayat 1.
Pasal ini berlaku kepada wasit/juri, pelatih, dan atlit, sementara wasit yang berasal dari Perguruan TAKO Indonesia yang bernama SAID KELANA ADE PUTRA yang pindah ke perguruan INKADO di ijin kan memimpin pettandingan oleh Rawi Khrisna selaku Kabid Organisasi di FORKI Sumut, untuk memimpin pertandingan pada even yang berskala nasional kejuaraan IMT-GT cup-1 2023, yang berlangsung di Pardede Hall tanggal 11 s.d 13 Agustus 2023 lalu.
Kepada awak media, Lazuardi Damanik mengatakan, akan menyampaikan hal secara resmi ke ketua FORKI sumut. Hal itu dilakaukan bisa mengambil sikap tegas memberi sanksi kepada sdr. RAWI KHRISNA yang membidangi organisani di FORKI Sumut karena di duga telah melanggar AD ART pasal 7 ayat 1 tsb kalau perlu sampai pada pencopotan dari jabatan nya sekarang di forki sumut
Terpisah, sensei Herman Sujoko juga meminta kepada FORKI Sumut untuk meninjau kembali perpindahan perguruan wasit nasional Said Kelana Ade Putra.
Menurutnya, Said Kelana Ade Putra belum sah kepindahannya, karena belum adanya surat resmi dari perguruan asal yaitu Tako Indonesia ke perguruan barunya yakni Inkado. Dan juga berlaku kepada sabuk hitam, pelatih dan atlit yang berasal dari Perguruan Karate-Do Tako Indonesia lainnya.
“Agar ke depan semua event – event yang diselenggarakan FORKI tertib administrasi dan kegiatan berjalan dengan semestinya,” tutupnya,senin(14/8).(Rel)