Medan,Metroasia.co – Gubernur Sumatera Utara pimpin apel kesiapan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan.
Bertempat di apron Carli , Lanud Soewondo Medan, ratusan peserta apel dari TNI-POLRI serta para stakeholder, mengikuti pelaksanaan apel dengan semangat.
Gubernur Sumatera Utara, Letnan Jenderal TNI Purn , Edy Rahmayadi dalam amanatnya mengatakan, bahwa apel kesiapan kebakaran hutan dan lahan ini merupakan suatu tahapan penting. Untuk mengingatkan kita akan perlunya upaya, untuk memelihara kelestarian hutan dan lahan yang ada di Sumatera Utara.
Karena, Indonesia merupakan salah satu paru-paru dunia setelah negara Brazil dan Konggo, yang menunjukkan bahwa upaya menjaga kelestarian hutan dan lahan merupakan bagian dari upaya pelestarian dunia.
” Oleh karena itu, melalui kegiatan ini diharapkan untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh pemangku kepentingan. Mulai dari pemerintah daerah, TNI-POLRI dan seluruh instansi terkait lainya dan organisasi pecinta lingkungan,” ucap Gubernur Sumatera Utara.
Menurut Gubernur Sumatera Utara, berdasarkan data yang ada pada semester pertama, tahun 2022 terdapat 206 hotspot dan 156 kejadian kebakaran hutan dan lahan di provinsi Sumatera Utara. Hal tersebut mengalami peningkatan sebanyak 36 titik, bila dibandingkan dengan semester satu tahun 2021.
” Peningkatan hotspot yang cukup tinggi terjadi dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, dimana terdapat 212 titik api yang tersebar di wilayah provinsi Sumatera Utara, untuk periode 1 hingga 9 Agustus 2022,” jelas Edy Rahmayadi.
Sementara itu, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak saat diwawancarai awak media usai apel mengatakan, bahwa dengan menggunakan satelit dan aplikasi yang ada di Polda Sumatera Utara, ditemukan ada 315 yang benar-benar ada titik apinya dengan klasifikasi low, modle dan high. Dari jumlah kasus tersebut, kita sudah melakukan penegakan hukum pada masyarakat.
Ada 11 tersangka yang kita proses. Namun, kita lebih mengutamakan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat agar mereka tidak membersihkan lahan dengan cara membakar. Karena kondisi cuaca panas dan cukup kering. Mohon bantuan teman-teman media, mudah-mudahan langkah yang kita lakukan, bisa mengedukasi masyarakat agar saat membersihkan lahan dengan cara yang bijak. Jangan membakar karena berbahaya di kondisi cuaca seperti saat ini,” pungkas Kapolda Sumatera Utara. (Leodepari)