Metroasia.co, Simalungun
Penerima pupuk program ketahanan pangan (hanpang) tahun 2024 Nagori Bah Kisat, Kecamatan Tanah Jawa, diduga fiktif. Hal ini meminta perhatian serius dari aparat dan instansi terkait karena melibatkan potensi penyimpangan dalam penyaluran bantuan pemerintah.
Dugaan ini mengindikasikan adanya manipulasi data penerima, di mana nama-nama yang tercantum dalam daftar penerima tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Pupuk non subsidi bersumber dari Dana Desa Tahun 2024 yang disalurkan kepada petani tidak sampai ke tangan mereka.
Sekdes Nagori Bah Kisat, Agung Surya Perkasa, menyebut bahwa pada tahun 2024, Pangulu Nagori Bah Kisat, Andri Dwirahmansyah, menunjuk langsung rekanan dengan harga Rp 450.000/sak. Alokasi anggaran sebesar Rp 166 jutaan itu untuk pembelian pupuk Phonska isi 50 Kg, sebanyak 371 sak.
Pangulu Nagori Bah Kisat, Andri Dwirahmansyah, membantah adanya dugaan penerima fiktif dan menyatakan bahwa realisasi pupuk 2024 sudah 100% ke petani di Nagori Bah Kisat. Namun, Pendamping Lokal Desa (PLD) Lolex Irma Sihombing membantah pernyataan Pangulu dan menyatakan bahwa tidak pernah ada koordinasi terkait pelaksanaan kegiatan DD TA 2025. (Rob)