Simalungun, Metroasia.co – Hukum sepertinya dianggap sebagai aturan diatas kertas, sehingga secara terang terangan melakukan penganiayaan dan memberhentikan kendaraan di jalan bak Flim laga mafia Hongkong, itulah yang terlontar ditengah masyarakat perihal pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan oleh para oknum yang berlagak hebat kepada NS.
Seperti Roberton Nainggolan alias RN merupakan oknum Kepala Desa Buntu Turunan beserta kawan – kawannya diduga melakukan tindak penganiayaan Berar secara bersama – sama terhadap Nukma Sirait (NS) warga Huta Padang, di Huta VII Suka Jadi Desa Bosa Nauli Kecamatan Hatonduhon, Kabupaten Simalungun, minggu (17/11).
Kepada tim awak media (21/11) NS mengungkapkan, dirinya mengalami penganiayaan tersebut saat dirinya beserta keluarga hendak menuju Desa Bosar Nauli.
Sesaat ketika NS dan keluarga tiba di Huta VII Suka Jadi, sekelompok orang yang merupakan warga sekitar menghadang laju kendaraan milik NS, yang selanjutnya Mukdin Sinaga (Rekan Roberton Nainggolan) menarik tubuh NS dari dalam mobil secara paksa.
Lebih lanjut, lepas dirinya ditarik paksa oleh Mukdin Sinaga alis MS, NS menerima hujan pukulan disejumlah bagian tubuh nya oleh Roberton Nainggolan, Mukdin Sinaga, Sidauruk Alias Benggut serta seorang wanita inisial Br Manik.
“Pertama sekali dicegat mobil kami bang, dan dikempesin seluruh ban nya, dan saya ditarik paksa oleh si Mukdin keluar dari mobil” tutur NS ketika dikonfirmasi melalui seluler pribadinya.
“Setelah saya ditarik dari mobil, kemudian saya dipukuli lah oleh banyak pelaku, hanya saja saya tidak ingat keseluruhan, hanya 4 orang itu yang jelas saya ingat, dan pada saat itu pelipis saya juga dipukul dengan sebuah batu hingga robek dan mengucurkan darah” tambah NS menceritakan.
Dirinya juga mengungkapkan, jika lepas menerima hujan pukulan dan pemukulan dengan menggunakan sebuah batu, NS jatuh dan tersungkur di tanah yang selanjutnya oleh para pelaku dan rekan lain nya, dirinya ditendang dan di injak injak.
“Setelah dipukuli saya pak, jatuh lah saya ke tanah, dan dibawah pun (tersungkur) saya masih di injak2 lagi oleh para pelaku dan rekan nya, hingga saya merasakan seluruh badan saya seperti remuk” papar NS dari seberang telepon seluler.
“Hingga saat ini saya masih merasakan seluruh badan saya sakit, dan beberapa bagian tubuh saya mengalami memar memar akibat kejadian tersebut” ucap NS.
Tak terima dengan tindakan penganiayaan yang dialaminya, selanjutnya NS beserta keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tanah Jawa, yang selanjutnya diarahkan ke Rumah Sakit Balimbingan guna menerima perawatan intensif dan visum.
Roberton Nainggolan yang diketahui selaku Kepala Desa (Pangulu) Buntu Turunan beserta ketiga terduga pelaku lain nya hingga kini belum dapat dikonfirmasi terkait Laporan Kepolisian tersebut.
Kompol Asmon Bufitra selaku Kapolsek Tanah Jawa ketika dikonfirmasi melalui seluler pribadinya oleh tim media ini, (22/11) mengungkapkan, laporan pengaduan kepolisian yang telah dilaporkan oleh NS tersebut sedang dalam tahap peyelidikan.
“Sudah diproses bang, lebih lengkap datang ke polsek ya bang,” ungkap Kompol Asmon Bufitra. (L.Tampu, Tim)