Kalimantan Timur,Metroasia.co – Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani,Sp.A, menghadiri undangan Menteri Dalam Negeri(Mendagri) dan berkumpul bersama presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo ke Ibu Kota Nusantara, di Kalimantan Timur.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkumpul bersama 517 gubernur, bupati, dan wali kota dari seluruh Indonesia di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8). Terdapat 552 kepala daerah di Indonesia, terdiri dari 38 gubernur, 97 wali kota, dan 416 bupati. Salah satunya Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani Sp.A.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 35 kepala daerah tidak hadir dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di IKN.
“Untuk penjabat, sebanyak 273 orang. Gubernur ada 10 yang definitif dan 28 penjabat. Hadir saat ini langsung 517 gubernur, wali kota, bupati baik penjabat maupun yang definitif, dan 35 kepala daerah berhalangan hadir,” kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam pertemuan tersebut dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Tito menjelaskan, kepala daerah yang tidak hadir memiliki beberapa alasan, seperti Gubernur Kalimantan Selatan yang sedang sakit dan Gubernur Sumatera Barat yang ibundanya sedang sakit.
“Tapi juga ada yang kebetulan tidak mendapatkan transportasi kerena rebutan pesawat untuk ke Balikpapan, Bapak (Presiden),” kata Tito.
Tito melanjutkan, para gubernur yang hadir di IKN telah tiba sejak Senin (12/8) dan menginap di Hotel Nusantara. Sementara itu, bupati dan wali kota menginap di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Sekitar pukul 06.00 WITA, para bupati dan wali kota berangkat ke IKN untuk menerima pengarahan dari Presiden Jokowi.
“Pagi ini langsung tiba di sini langsung ke Sumbu Kebangsaan. Tadi kami sampai bercanda dan kami sampaikan kepada bupati/wali kota jangan iri dengan Pak Gubernur yang nginep di Hotel Nusantara. Karena silakan ikut Pilkada dulu, baru naik gubernur, begitu, Pak,” beber Tito.
Sebelum rapat dimulai, para kepala daerah melakukan kunjungan keliling IKN, termasuk ke kawasan Sumbu Kebangsaan.
Sementara itu, Presiden Jokowi dalam arahannya kepada kepala daerah se-Indonesia di IKN mengatakan pembangunan IKN masih 10-15 tahun lagi, jangan sampai keliru.
“Kita ingin menunjukkan kita punya kemampuan untuk juga membangun ibu kota sesuai keinginan kita, sesuai desain kita, tetapi memang masih memerlukan waktu yang panjang,” kata Jokowi, di Istana Garuda, IKN, Selasa (13/8).
Jokowi mengatakan proses pembangunan IKN telah dimulai pada 2021-2022. Namun menurutnya pembangunan IKN akan selesai masih 10 hingga 15 tahun lagi. Sebab, menurutnya, saat ini baru awal pembangunan.
“Akan selesai kira-kira 10 sampai 15 tahun yang akan datang, ini masih akan panjang,” kata Jokowi.
“Ini kalau Bapak Ibu Gubernur, Bupati, dan Wali Kota nanti melihat, ini baru awal, ini belum selesai, jangan keliru, ini belum selesai, mungkin baru 20-an persen,” ujarnya.
Jokowi menyebut pembangunan IKN tidak hanya membangun gedung-gedung pemerintahan. Namun juga membangun sejumlah fasilitas umum seperti properti, rumah sakit, sekolah, hingga hotel.
“Titik-titik spot yang dibangun di sini juga bukan hanya kawasan inti pemerintahan yang ada Istana Presiden dan Istana Wapres, kemudian kemenko, kementerian, banyak yang masih belum dibangun, tetapi di luar dari ini juga banyak kawasan-kawasan yang telah banyak dibangun baik berupa hotel, universitas, rumah sakit,” katanya.
dr Susanti sendiri mengaku takjub melihat progres pembangunan IKN. dr Susanti mengapresiasi Presiden Jokowi yang telah menginisiasi Pembangunan IKN.
“Seperti dikatakan Bapak Presiden Joko Widodo, ini katanya baru 20 persen. Kalau sudah 100 persen, pastinya lebih bagus dan mewah. Luar biasa,” kata dr Susanti.
dr Susanti juga melihat berbagai fasilitas mulai berdiri di sekitar IKN, seperti rumah sakit, sekolah, dan juga hotel.
“Saya yakin, IKN akan menjadi ibukota baru yang maju,” tukasnya. (*)