Aceh Timur,Metroasia.co – Acara Temu Ramah dengan Penjabat (Pj) Bupati Baru yang seharusnya berlangsung lancar berubah menjadi panggung insiden memalukan pada Selasa, 16 Juli 2024. Ketua DPRK Kabupaten Aceh Timur dan Ketua Pengadilan Negeri Idi secara demonstratif meninggalkan acara dengan penuh kemarahan.
Acara yang digelar di aula gedung pendopo serbaguna itu juga dihadiri oleh unsur Forkopimda dan jajaran pemerintah Kabupaten Aceh Timur. Namun, suasana yang semula khidmat mendadak berubah tegang ketika Ketua DPRK Aceh Timur, dengan wajah penuh kekecewaan, bangkit dari tempat duduknya dan langsung meninggalkan ruangan di tengah berlangsungnya kegiatan. Tak lama kemudian, Ketua Pengadilan Negeri Idi mengikuti jejaknya, dengan ekspresi yang tak kalah geram, dan juga memilih untuk pergi.
Insiden ini disaksikan oleh seluruh awak media yang meliput acara tersebut, sehingga tak ayal menjadi sorotan publik. Sumber menyebutkan, ketidakpuasan tersebut dipicu oleh persiapan panitia yang sangat buruk dan tidak memadai dalam menyambut Pj Bupati Baru. Dari mulai penataan tempat hingga koordinasi acara yang kacau balau, semuanya memperparah suasana.
Kejadian ini mencoreng citra penyelenggara dan menjadi catatan hitam bagi pemerintah Kabupaten Aceh Timur. Harapan besar publik bahwa acara seremonial semacam ini bisa memberikan kesan positif justru berbalik menjadi kekecewaan mendalam. Pihak penyelenggara diharapkan untuk belajar dari insiden ini dan memperbaiki kesalahan mereka agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Junaidi Masrun Ketua PERSATUAN WARTAWAN NASIONAL (PWN) Aceh meminta pihak terkait mengevaluasi dan pecat panitia pelaksana kegiatan tersebut. “Hal ini skandal memalukan dan jangan sampai terulang lagi,” ujar ketua PWN provinsi Aceh.
Atas insiden itu, masyarakat pun semakin mempertanyakan kompetensi dan kesiapan panitia acara dalam menangani kegiatan penting seperti ini. Tindakan tegas dan perbaikan nyata sangat diharapkan agar kepercayaan publik dapat dipulihkan. (Hs).