Simalungun,Metroasia.co – Andry Napitupulu memberikan Warning usai Putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu memberhentikan Hasyim Asy’ari sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia pada Rabu (3/7) dikarenakan terbukti melakukan asusila kepada Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Deen Haag bernama Cindra Aditi asal Belanda.
Aktivis Mahasiswa yang dikenal sebagai Sang Orator penegak demokrasi di Siantar-Simalungun yang juga sebagai Koordinator Kelompok Mahasiswa Peduli Demokrasi angkat suara kepada Penyelenggara dan Pengawas di Kabupaten Simalungun. (Minggu,7/7/2024).
Andry Napitupulu sampaikan bahwa Menyikapi persoalan politik menjelang Pilkada di Kabupaten Simalungun menjadi tanda bahaya terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) Kabupaten Simalungun usai diputuskannya Hasyim Asy’ari diberhentikan sebagai Ketua KPU RI.
“Sejatinya Komisioner-komisioner KPU dan Bawaslu harus tetap berhati-hati untuk melaksanakan Pilkada secara “LUBER JURDIL,”pungkasnya.
Menurut Andry, Anggaran untuk Pilkada Kabupaten Simalungun tahun 2024 sebesar 60 Milyar, naik drastis dibandingkan tahun 2020 sebesar 45 Milyar. “Ini harus menjadi sorotan bagi kita semua untuk mengawal pesta pilkada di tanah Habonaran do Bona Kabupaten Simalungun tercinta ini,”ujar Andry Napitupulu
Beberapa waktu lalu Kelompok Mahasiswa Peduli Demokrasi menyikapi Permasalahan Pelantikan PPK Simalungun sudah 3 Jilid melakukan Aksi Unjuk Rasa hingga ditahap Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi 1 DPRD Simalungun. Namun sampai saat ini belum usai dilanjutkan.
“Bahkan Komisioner KPU sudah dilaporkan ke DKPP RI. Hal ini menjadi perihatin bagi masyarakat Simalungun karena sampai saat ini Komisioner KPU Simalungun belum selesai menindak tegas oknum-oknum yang diduga telah melanggar aturan hukum yang berlaku,”tegas Andry Napitupulu.
“Sejarah buruk bagi Kabupaten Simalungun jika salah satu komisioner KPU Simalungun pun juga diberhentikan ketiak terbukti melanggar kode etik, apalagi mahasiswa akan melakukan aksi unjuk rasa kembali sampai pesta pilkada nantinya,”ucap Andry dengan nada keras.
Pun kendati demikian terhadap komisioner Bawaslu harus lebih ketat mengawasi dan menjaga Marwah independensi lembaga, jangan seolah-olah mereka yang memiliki latar belakang masing-masing tidak berhati-hati atas sikap dan perilaku mereka.
Lebih lanjut, Andry Napitupulu menegaskan kepada Ketua Bawaslu Simalungun Bapak Adillah Feruari Purba agar tetap berhati-hati atas sikap dan tindakannya yang beberapa waktu lalu di ajang pesta pemilihan umum diduga telah merusak nama baik calon-calon kontestasi pilkada dengan menunjukan sikap Liberalisme nya.
“Harapannya KPU dan Bawaslu Simalungun agar segera menyelesaikan permasalah yang ada menjelang kontestasi pilkada yang akan dimulai dan berharap agar tidak melakukan hal-hal yang diluar kendali seperti kasus Ketua KPU RI,”tutup Andry Napitupulu.