Simalungun,Metroasia.co – Pasca diberitakan tentang pekerjaan rabat beton yang masih sebulan dikerjakan sudah mengalami kerusakan, Dorsabarta Silalahi Pangulu nagori Laras Dua, kecamatan Siantar, mengucapkan terimakasih kepada wartawan.
Ucapan terimakasih Dorsabarta itu diungkapkan melalui melalui pesan WhatsApp.
“Trims Lae…atas pemberitaanya” tulis Dorsabarta dalam pesan WhatsApp kepada wartawan media ini,Kamis (4/7) pukul 20.42 wib.
Perlu diketahui, soal pemberitaan pekerjaan rabat beton yang memiliki anggaran Rp64.012.700.- dengan nama kegiatan Pembangunan Rabat Beton di jl Usaha Tani huta Lumban Buntu, Laras Dua kabupaten Simalungun yang bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2024. Selaku pengguna anggaran Dorsabarta yang dimintai informasi terkesan memilih diam.
Selain itu, Dari amatan media dilokasi bawa proyek Rabat Beton yang baru selesai dikerjakan itu sudah mengalami kerusakan dan pecah. Ironisnya, rabat beton yang seharusnya memiliki ketebalan 12 cm, namun setelah dilakukan pengukuran ketebalan pada sisi kiri hanya mencapai 10 cm.
Mirisnya lagi, sebagian dari ketebalan rabat beton pada sisi kiri malah ada yang tidak dapat diukur akibat langsung merata dengan tanah.
Begitu juga dengan panjang pekerjaan, yang mana tertulis pada spanduk memiliki panjang 93 meter. Namun berdasarkan tafsiran dilokasi rabat beton yang dikerjakan hanya berkisar 60 meter sehingga adanya dugaan “Mark Up” pada volume.
Pada pemberitaan media ini sebelumnya, Terhitung masih satu bulan dikerjakan, Jalan rabat beton di nagori Laras Dua, kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun sudah mengalami kerusakan alias pecah.
Amatan dari media, Kamis (4/7) Selain mengalami kerusakan, Rabat beton yang terlihat dikerjakan dengan asal asalan itu juga diduga dikerjakan dengan melakukan Mark up volume.
Hal itu terlihat dari tinggi / ketebalan rabat beton yang hanya 10 cm, sementara pada plak proyek tertulis 12 cm.
Parahnya lagi, ketebalan rabat beton sebelah sisi kiri tidak dapat diukur akibat merata langsung dengan tanah.
Seorang warga pelintas jalan yang sedang melewati lokasi dan mengaku hendak menuju perladangannya yang mengaku bermarga silalahi saat dimintai tanggapan mengatakan bahwa dirinya merasa kecewa melihat pekerjaan pangulu yang dikerjakan dengan asal asalan itu.
” Eh..sobinoto lae, bohama ? Asal ma di bahen, sona dipikirhon boha asa mambahen denggan, asa las roha masyarakat. Asal ma godang untung, inna rohana do ra” dalam bahasa batak
“Eh..tidak tau lah bang, gimana lah ? Asal lah dibuat, bukan dipikirkan bagaimana membuat biar bagus, biar senang hati masyarakat. Asal lah banyak untung, mungkin itulah dalam hatinya,” ujar warga itu.
Diwaktu terpisah, Pangulu nagori yang diketahui bermarga Silalahi, saat akan dimintai informasi dengan mengirimkan foto rabat beton yang sudah mengalami kerusakan malah menjawab dengan mengucapkan terimakasih.
Dengan banyaknya kejadian yang dianggap mementingkan atau mengambil keuntungan pribadi pada kegiatan di setiap nagori, terlebih dengan anggaran yang dibiayai oleh Dana Desa, agar inspektorat dan APH setempat lebih serius untuk menjalankan tugas dan fungsinya. (RobS).