Pematangsiantar,Metroasia.co – Di bulan Mei 2024 inflasi Kota Pematangsiantar berada di angka 0,58 persen. Dengan angka tersebut, Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA mengingatkan agar inflasi bisa terus ditekan dan dikendalikan.
Demikian disampaikan dr Susanti usai mengikuti zoom meeting Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2024, Pengamanan Produksi dan Peningkatan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga, dari Ruang Rapat TB Simatupang Lantai 4 Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar, Jalan H Adam Malik, Jumat (14/06/2024).
Sebagai salah satu upaya menekan laju inflasi, lanjut dr Susanti, Pemko Pematangsiantar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menggelar Gerakan Pangan Murah atau pasar murah di Balei Bolon Lapangan Adam Malik, Jumat (14/06/2024). Gerakan Pangan Murah tersebut dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha.
“Bawang merah, cabai merah, dan daging ayam ras menjadi penyebab inflasi karena pasokan berkurang. Dengan pasar murah, semua bergerak bersama mengendalikan inflasi di Kota Pematangsiantar,” sebut dr Susanti.
dr Susanti juga mengucapkan terima kasih kepada KPw BI Pematangsiantar yang telah memfasilitasi untuk zoom meeting tersebut.
“Semoga inflasi dapat dikendalikan lebih baik lagi dan kebersamaan kita dapat berlanjut,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala KPw BI Pematangsiantar Muqorobin dalam welcome speech-nya menyampaikan apresiasi kepada Pemko Pematangsiantar dan jajaran yang telah memberikan support dan menjalin kerjasama yang baik selama ini.
Muqorobin juga berharap inflasi di Kota Pematangsiantar bisa terus terkendali, melalui kerja sama dan sinergitas berbagai pihak.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi kerja Tim Pengendalian Inflasi Pusat hingga daerah. Jokowi menyebut inflasi RI pada Mei berada di angka 2,84 persen, dan merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
“Pertama-tama saya ingin menyampaikan terima kasih kepada tim pengendalian inflasi pusat dan tim pengendalian inflasi daerah yang telah bekerja keras, yang telah berusaha keras untuk mengendalikan inflasi sehingga yang terakhir di bulan Mei lalu, inflasi kita berada di angka 2,84 persen, ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia,” kata Jokowi dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2024, di Istana Negara, Jakarta.
Jokowi menyebut inflasi Indonesia pada 9-10 tahun masih berada di angka 9,6 persen. Saat ini turun drastis menjadi 2,8 persen.
“KKalau kita ingat di tahun 9 atau 10 tahun lalu inflasi kita berada di angka 9,6 persen, dan atas usaha keras kita sekali lagi berada di angka 2,8,” ujarnya.
Jokowi mengapresiasi kerja Mendagri Tito Karnavian yang update perkembangan inflasi di tiap daerah. Begitu pun juga dirinya yang selalu bertanya inflasi setiap kunjungan ke daerah.
“Saya tahu setiap minggu oleh Mendagri diabsen satu per satu inflasi berapa, dibuka secara gamblang di provinsi, di kabupaten ini, di kota ini, sehingga semua tau. Setiap ke daerah juga yang saya tanyakan sekarang selalu inflasi berapa, pertumbuhan ekonomi berapa,” ujarnya.
“Selalu saya tanyakan itu supaya kita semua peduli terhadap hal yang sangat penting karena begitu inflasi naik misal 9,6 persen pertumbuhan ekonomi kita di angka 5 yang merasakan adalah rakyat,” lanjut Jokowi.
Jokowi mengaku senang inflasi saat ini berada di angka 2,84 persen, dan pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,11 persen. Jokowi mengatakan ini adalah kabar yang menyegarkan.
“Sekarang inflasi 2,84 persen terus pertumbuhan ekonominya 5,11 persen. Nah ini segar, segar kalau seperti ini. Tapi kita harus tetap waspada, hati hati tidak boleh lengah, tantangan ke depan tidak mudah,” ujarnya.
Sedangkan Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat Airlangga Hartarto mengatakan, tren inflasi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, cenderung menurun dan relatif terkendali. Di mana, inflasi nasional pada bulan Mei berada diangka 2,84 persen.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden karena telah berkenan memimpin Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024. Kami memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia karena telah mendorong pengendalian inflasi di daerah. Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam mengendalikan inflasi, di antaranya stabilisasi harga melalui gerakan pangan murah, penambahan produksi dan penyaluran KUR bagi petani, memastikan kelancaran distribusi 10 pangan produktif. Ditargetkan, jumlah inflasi nasional hingga akhir tahun 2024 nanti tetap terkendali,” sebut Airlangga.
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan tren inflasi Indonesia selama 10 tahun terakhir tetap terkendali rendah. Bahkan, inflasi Indonesia merupakan yang terendah di dunia. BI mencatat inflasi pada Mei 2024 sebesar 2,84 persen. Ini mengindikasikan inflasi tetap terjaga dibandingkan negara-negara lain.
“Terjaga dalam kisaran target 2,5 plus minus 1 persen di sebagian besar berada dalam kisaran target didukung eratnya sinergi inflasi oleh pemerintah pusat dan daerah serta konsistensi kebijakan BI dalam koordinasi erat pengendalian inflasi pusat-daerah,” kata Perry.
Ini ditunjukkan dalam program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dilakukan secara massal di berbagai daerah. Ke depannya, BI memperkirakan inflasi tetap terkendali di kisaran sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025.
“Kami apresiasi sebesar-besarnya ke Pak Presiden atas konsistensi kepemimpinan arahan inovasi kebijakan serta dorongan sinergi untuk pengendalian inflasi,” tegasnya.
Di kegiatan tersebut, diumumkan TPID Award Tahun 2024 sekaligus penyerahan penghargaan.
Hadir mengikuti zoom meeting bersama dr Susanti antara lain, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pematangsiantar Zulpan SE, dari Bulog Pematangsianțar, Badan Musyawarah Perbankan Kota Pematangsianțar, pimpinan OPD Pemko Pematangsianțar, PD Pasar Horas Jaya, dan akademisi. (*)