Pematangsiantar,Metroasia.co – Konflik lahan PTPN III Kebun Bangun yang berada di kampung baru, kelurahan bah sorma, kecamatan Siantar Sitalasari kota Pematangsiantar kembali mencekam.
Terbaru, konflik di lahan tersebut kembali pecah pada tanggal 05 Juni 2024 sekitar pukul 21:00 wib. Mirisnya, salah seorang wanita menjadi korban penganiayaan oleh orang yang diduga suruhan pihak PTPN III tersebut.
Ramandani atau yang akrab disapa Mak Nisa tersebut dipukul dibagian kepala menggunakan rotan hingga mengalami luka dan mengeluarkan darah segar.
Informasi diperoleh, Kejadian berawal adanya pelemparan ke rumah Mak kesia Sinaga salah seorang anggota Futasi sekitar Pukul 21:00 wib.
Karena adanya pelemparan rumah itu, kemudian anggota yang tergabung di Futasi secara beramai ramai melakukan pencarian pelaku pelemparan yang disebut melarikan diri ke arah posko PTPN III di lokasi itu.
Namun, saat ditanyakan kepada pihak pengamanan PTPN III (Satpam) yang berada di posko tersebut, pihak satpam mengaku mendengar suara lemparan itu, tetapi tidak melihat siapa pelakunya.
Di posko itu, antara pihak satpam PTPN III dan anggota Futasi yang mendatangi tidak ada terjadi keributan dan suasana masih kondusif.
Namun, tidak beberapa lama, tiba tiba rombongan Pendi Hulu dan kawan kawannya yang berjumlah sekitar 10-15 orang datang ke posko tersebut.
“Awalnya antara anggota Futasi dan satpam yang di posko itu baik baiknya. Tapi, tiba tiba datang pendi hulu membawa rombongan sekitar 10 sampai 15 orang memprovokasi, makanya terjadi keributan antara Futasi dan anggota PTPN III serta Rombongan pendi Hulu,” sebut salah seorang anggota Futasi.
Dijelaskannya, diwaktu terjadi bentrok, Pendi hulu memukulkan rotan ke kepala seorang wanita bernama Ramadani (Mak Nisa). Akibat pukulan itu, Mak Nisa mengalami luka di bagian kepala dan mengeluarkan darah segar yang cukup banyak,” terangnya.
Selain Mak Nisa, sambungnya, satu orang lagi anggota Futasi bernama Artha Tambunan turut menjadi korban pelemparan batu yang mengenai bagian dadanya.
“Selain Mak Nisa mengalami luka di kepala, Artha Tambunan juga terkena lemparan batu di bagian dada akibat kebrutalan orang itu,” tukasnya.
Sementara, Ramadani atau akrab disapa Mak Nisa, langsung dilarikan warga ke RSUD Djasamen Saragih. Hingga saat ini, Ramadani masih menjalani perawatan di RSUD Djasamen Saragih kota Pematangsiantar.
Atas penganiayaan yang dialami Ramadani itu, pihak keluarga langsung melaporkan pendi ke polres Pematangsiantar.
Terkait hal itu, Parluhutan Banjarnahor SH, ketika dimintai tanggapannya mendesak polres Pematangsiantar untuk segera menangkap pelaku.
“Kondisinya korban saat ini makin parah dan sudah di larikan ke rumah sakit Vita insani,” ungkap Banjarnahor.
“Kita Mendesak Kapolresta Pematangsiantar untuk menangkap pelakunya hari ini juga. Kapolresta harus tegas menindak pelakunya,” pungkasnya.
Sampai berita ini ditayangkan, Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno belum berhasil ditemui untuk dimintai tanggapannya.(TIM)