Simalungun,Metroasia.co – Demi pemenuhan target hasil produksi, Pemanen sawit di PTPN IV diduga melakukan pemeraman buah mentah di sebuah gudang pupuk.
Hal itu terlihat pada sebuah gudang pupuk Afdeling 2 PTPN IV Balimbingan, Jumat (19/4).
Terlihat karyawan melakukan pengerukan / perontokan buah sawit yang sudah diperam dari tandanya, dan selanjutnya menumpukkan tandan yang sudah kosong diluar bagian belakang gudang.
Perlu diperhatikan, kualitas dan kwantitas CPO sangatlah bergantung pada tingkat kematangan buah sawit saat dipanen. Sehingga untuk menghasilkan CPO yang baik harus dari tandan buah segar (TBS) dan kematangan yang optimum.
Namun fakta ini berbanding terbalik di PTPN IV Balimbingan, tepatnya di Afd 2 Nagori Bah Kisat, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Untuk pemenuhan hasil produksi, karyawan panen memeram buah sawit mentah.
Karena pemotongan/panen TBS yang kurang matang akan mengakibatkan berkurangnya minyak. Sedangkan TBS yang terlalu matang atau busuk akan menghasilkan FFA yang tinggi.
Menanggapi hal itu, Seorang pemerhati saat dimintai tanggapan mengatakan “Panen dan pengangkutan TBS itu merupakan kegiatan yang sangat ber-pengaruh dalam penentuan mutu produk Crude Palm Oil (CPO),” katanya.
Oleh karena itu, imbuh pemerhati bermarga Purba. Karyawan panen juga diwajibkan untuk memperhatikan ancak panen. Maka, Jika ancak panen dari lahan yang sedang di replanting. Wajar kualitas dan Kwantitas CPO nya diragukan, ungkapnya lagi (RobS).