Humbahas,Metroasia.co – Polres Simalungun menunjukkan kepedulian dan dukungan terhadap warga yang terdampak musibah banjir bandang di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas).
Hal itu ditunjukkan dengan cara Turut memberikan bantuan kesehatan bagi korban bencana alam banjir bandang di kabupaten Humbang Hasundutan.
Lantas, Sie Dokkes (Seksi Kedokteran dan Kesehatan) Polres Simalungun mendatangi lokasi bencana dan mengorganisir kegiatan kemanusiaan dengan memberikan pelayanan kesehatan.
Tim Dokkes Polres Simalungun melayani kesehatan masyarakat korban banjir bandang di Humbahas selama empat hari ini, tepatnya dari tanggal 7 hingga 10 Desember 2023. Selama memberikan pelayanan, tim Dokkes Polres Simalungun memfokuskan usaha-usaha kesehatan di Posko Pengungsian Bencana Alam Baktiraja, tepatnya di Kantor Camat Baktiraja, Kabupaten Humbahas.
Kasidokkes Polres Simalungun, dr. Sirovenesia Banjarnahor menyatakan pihak merasa terpanggil memberikan dukungan kepada korban bencana.
“Melalui Program Polri Peduli, kami merasa terpanggil untuk memberikan dukungan kepada warga yang terdampak oleh banjir bandang di Humbahas.
Kesehatan adalah aspek yang sangat krusial dan seringkali menjadi prioritas setelah terjadi bencana alam. Dengan kondisi yang tidak menentu di pengungsian, sangat penting bagi kami untuk memastikan warga mendapatkan akses kesehatan yang memadai.”ujar Siro.
Beliau menambahkan, “Tidak hanya soal pengobatan, tetapi kehadiran kami di sini juga merupakan upaya untuk memberikan rasa aman serta menumbuhkan kembali semangat bagi para korban. Sebagai bagian dari kepolisian, kami tidak hanya bertugas untuk menjaga keamanan, tetapi juga ikut serta dalam kegiatan sosial yang membantu masyarakat,”imbuh Kasidokkes.
dr. Banjarnahor juga menegaskan, bahwa pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Sie Dokkes Polres Simalungun akan berlanjut selama diperlukan.
“Kami akan terus menyediakan pelayanan ini sampai kondisi di daerah bencana kembali stabil dan warga dapat kembali ke rumah mereka dengan kondisi kesehatan yang lebih baik.” pungkasnya.
Kasidokkes berharap dengan pelayanan yang diberikan dapat meringankan beban para korban. “Ini adalah masa yang sangat berat bagi mereka, dan kami berharap bantuan kami ini dapat sedikit meringankan beban mereka. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini, termasuk para relawan dan organisasi sosial lain yang telah bekerja keras dalam memberikan bantuan,” tutup dr. Banjarnahor dengan penuh empati.
Kasidokkes Polres Simalungun, dr. Sirovenesia Banjarnahor, memimpin tim medis dalam memberikan layanan kesehatan kepada para korban yang mengalami berbagai keluhan medis. Berbagai kasus seperti batuk, pusing, sakit kepala, hilangnya selera makan, lemas, mata merah dan gatal, serta sakit kepala sebelah, menjadi fokus utama pelayanan medis yang diberikan kepada para pengungsi yang tercatat dalam daftar tersebut.
Diantara yang menerima perawatan adalah Mediana Siregar, seorang wanita berusia 49 tahun dari Simangulampe yang mengeluhkan batuk dan pusing dengan tekanan darah tinggi. Dimana ia menerima terapi Amlodipin dan Molexdryl Syrup. Flora Manullang dan Naomi Lumbantoruan merupakan warga lainnya yang mendapat perhatian medis untuk mengatasi masalah kesehatan yang serupa.
Selain itu, anak-anak seperti Jaya dan Christian Dame Manullang, yang masih berumur 2 tahun 6 bulan dan 3 tahun, juga mendapatkan terapi Supralysin Syrup untuk mengatasi kurangnya selera makan dan kelemahan yang mereka rasakan. Bernike Sidabutar, pada usia 30, mendapatkan perawatan untuk kondisi mata yang merah dan gatal.
Selanjutnya Tim Dokkes Polres Simalungun bertindak cepat dan efektif dalam mengatasi kebutuhan kesehatan mendesak ini. Dimana seluruh kegiatan berlangsung dengan aman dan tertib. Kepedulian Polri melalui kegiatan Polri Peduli Kemanusiaan menegaskan komitmen mereka untuk menyediakan bantuan tidak hanya dalam hal keamanan, tetapi juga dalam mendukung kesehatan masyarakat yang terdampak bencana.
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Sie Dokkes Polres Simalungun merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan kepedulian yang mendalam terhadap kondisi warga yang sedang mengalami kesulitan. Koordinasi yang baik antara tim medis dan para relawan di posko pengungsian menjamin untuk kebutuhan medis warga yang terdampak bencana dapat terpenuhi dengan baik.(Red/Rel)