Simalungun,Metroasia.co – Pemborong Pekerjaan proyek milik pemerintahan kabupaten Simalungun, pada pembangunan Drainase yang berada di kecamatan Gunung Malela diduga hanya memikirkan keuntungan sebesar besarnya hingga mengabaikan kwalitas. Hal itu terlihat pada pengerjaan salah satu proyek Drainase di kecamatan Gunung Malela.
Dalam plank proyek menjelaskan, bahwa proyek yang dikelolah oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang itu dikerjakan oleh CV. Cahaya Cemerlang. Sumber dana dari APBD Tahun 2023 dengan besaran Rp981.852.719.00. Dengan judul Rekontruksi Jalan Dolok Malela – Titi Besi Silau Malela.
Dari amatan media di lokasi, Senin (23/10). Dalam pengerjaan proyek, terlihat pemasangan batu banyak tidak menggunakan spesi (semen perekat). Sehingga tampak jelas antara batu yang disusun tidak akan saling mengikat. Dan hal itu sangat diragukan membuat bangunan tersebut tidak akan memiliki kekuatan yang lama dan akan segera rusak/ambruk.
Seorang pengamat kontruksi di gunung malela berinisial (S) saat dimintai tanggapan tentang bangunan tersebut mengatakan, Bahwa secara teknis batu yang disusun dengan bentuk setengah berdiri dan banyak tidak menggunakan spesi (semen perekat) dipastikan akan mengakibatkan kualitas bangunan tidak baik.
“Dan itu akan beresiko gampang ambruk/tumbang”. ungkapnya.
Apalagi, tambahnya, tujuan dibangunnya Drainase adalah untuk menahan proyek Rekontruksi jalan. Menurutnya, dengan cara mengerjakan Drainase sedemikian, diperkirakan disaat jalan akan sering dilalui kendaraan/mobil yang akan menimbulkan getaran. Maka akan membuat bangunan drainase tersebut mudah pecah dan ambruk, tukasnya.(Robs)