Batam,Metroasia.co – Kekurangan gizi pada awal kehidupan atau usia dini, dapat berdampak serius pada kualitas sumber daya manusia (SDM).
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kota Batam H Jefridin, saat membuka Orientasi Kader Posyandu tentang Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) di Hotel Planet Holiday, Jodoh, Rabu (4/10/2023).
“Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu strategi yang tepat untuk menunjang percepatan perbaikan gizi. Salah satunya adalah fokus kepada 1000 hari pertama kehidupan (HPK), yang dimulai sejak konsepsi hingga berusia dua tahun,” sebut Jefridin.
Atas nama Wali Kota Batam H Muhammad Rudi (HMR) ia menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Dinas Kesehatan yang menggelar acara ini.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kader, keluarga dan masyarakat tentang makanan terbaik bagi ibu hamil, ibu menyusui, bayi hingga anak usia dua tahun.
Ia juga berharap agar para kader posyandu dapat mewujudkan masyarakat Kota Batam yang sehat. Namun untuk mencapai itu semua menurutnya harus didukung oleh komitmen dari kader posyandu.
Untuk itu diharapkan kader posyandu dapat menyolisasikan permasalahan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Sebab, 1000 hari pertama kehidupan menentukan kehidupan berikutnya.
“Tahun 2045 nanti Indonesia genap berusia 100 tahun, negara kita sudah masuk kategori Negara maju. Mencapai itu semua maka kita harus memersiapkan anak bangsa yang sehat dan cerdas, sehingga mereka mampu bersaing,” papar ayah dua anak ini.
Purnama Agustin Siahaan selaku ketua panitia acara menyampaikan, kader posyandu yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 210 orang.
Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada kader posyandu terhadap makanan terbaik yang tepat untuk ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan usia dua tahun. (Nursalim Turatea).